close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Kisah Inspiratif

Smart Family

Tafakur

Terbaru

Thursday 25 April 2024

Dosa Kita

 

Allah itu menutupi aib, menunggu taubat, mengampuni, dan menghapus dosa dan kesalahan.

Sedangkan tabiat manusia, menyebarkan cela,

tak menanti penyesalan, sulit memaafkan, dan meminta ganti rugi.

Karena itu hendaknya kita berhati-hati dengan dosa kepada sesama manusia. Dan mari kita merenung sejenak dan mengiingat kembali siapa saja orang² yg pernah kita dzalimi, baik itu yg menyangkut kehormatan, harta dan darahnya.

Jika kita masih ingat, maka segeralah kita selesaikan sekarang, selagi masih ada waktu, selagi masih ada kesempatan, selagi kita masih hidup.

Allah itu menutupi aib, menunggu taubat, mengampuni, dan menghapus dosa dan kesalahan.

Sedangkan tabiat manusia, menyebarkan cela,

tak menanti penyesalan, sulit memaafkan, dan meminta ganti rugi.

Karena itu hendaknya kita berhati-hati dengan dosa kepada sesama manusia. Dan mari kita merenung sejenak dan mengiingat kembali siapa saja orang² yg pernah kita dzalimi, baik itu yg menyangkut kehormatan, harta dan darahnya.

Jika kita masih ingat, maka segeralah kita selesaikan sekarang, selagi masih ada waktu, selagi masih ada kesempatan, selagi kita masih hidup.

Segeralah dengan mengembalikan haknya, menggantinya, meminta maaf atau meminta kehalalan atas kedzaliman yg pernah kita perbuat.

Karena jauh lebih ringan menunaikan hak-hak orang lain ketika kita masih di dunia, dari pada kita harus mempertanggung jawabkannya di akhirat nanti.

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ï·º sallam bersabda:“Kezaliman adalah kegelepan pada Hari Kiamat”. [Muttafaq ‘alaih]

Sangat mudah bagi Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita. Sebab Dia Tuhan yang Maha Pengampun lagi Penyayang. Adapun dosa kepada manusia, bila dia memaafkanmu, maka alhamdulillah. Namun bila tidak, maka harus ada sidang di akhirat, dan engkau harus mengembalikan hak mereka yang kau dzalimi.

Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami, jauhkan kami dari kegelapan dan kebangkrutan di akhirat, dan berikanlah kami kemudahan untuk mengembalikan hak serta meminta maaf kepada saudara kami sekiranya kami pernah berbuat dzalim. 


Sunday 7 April 2024

Para Malaikat Menangis Di Akhir Ramadhan

 

Waktu berlalu begitu cepat. Ramadhan sebentar lagi pergi meninggalkan kita. Namun, jika dilihat di sekeliling kita, masyarakat justru disibukkan dengan hiruk pikuk menyambut Idul Fitri. Pasar dan pusat perbelanjaan mulai padat dengan manusia jelang hari raya. Seolah mereka telah benar-benar siap menyambut hari kemenangan.

Jika manusia senang menyambut hari raya Idul Fitri, tidak demikian halnya dengan malaikat. Makhluk mulia ciptaan Allah SWT yang senantiasa bertasbih memuji-Nya dan diciptakan hanya untuk menghamba kepada-Nya semata.

Malaikat yang waktunya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah, begitu sedih menyaksikan kepergian bulan suci Ramadhan. Apa sebab?
malaikat bersedih atas kepergian Ramadhan lantaran begitu sayangnya kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Saking mulianya bulan Ramadhan yang dianugerahkan kepada umat Nabi Muhammad SAW, di dalamnya terdapat suatu malam yang menyimpan pahala berlipat ganda, berupa kebaikan yang setara dengan seribu bulan yaitu lailatul qadar.

Sehingga layak dikatakan jika langit dan bumi pun menangis menyaksikan kepergian bulan Ramadhan, karena cintanya kepada umat Rasulullah SAW.

Betapa tidak, selama bulan suci penuh berkah ini, dosa-dosa diampunkan dan pintu taubat dibuka lebar-lebar.

Memasuki akhir Ramadhan, yang seharusnya bersedih ialah kita sebagai umat Nabi Muhammad karena telah kehilangan bulan penuh kemuliaan dan ampunan.

Sebuah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang belum tentu dapat kita raih pada tahun-tahun berikutnya.

Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sekiranya umatku ini mengetahui kebaikan di bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar sepanjang tahun ini semuanya menjadi Ramadhan,” (HR. Ahmad).

Perasaan gembira di akhir Ramadhan jelas menunjukkan bahwa kita masih belum memahami arti kebaikan dan kemuliaan bulan suci Ramadhan.

Semoga ke depan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW senantiasa memperbaiki diri dan bersiap menyambut bulan Ramadhan berikutnya, tentunya dengan bersungguh-sungguh beribadah semata-mata untuk mengharap ridho-Nya.

 

Saturday 30 March 2024

Amalan Pada Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan

Sepuluh malam terakhir termasuk puncak ibadah Ramadhan. Pada malam ini biasanya malam lailatul qadar datang dan Rasulullah pun semasa hidupnya memperbanyak ibadah di malam itu. Dalam hadits riwayat ‘Aisyah dijelaskan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, da membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).

Ada tiga amalan utama yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramadhan.

Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga. Kalau diberi kelebihan dan kecukupan, alangkah baiknya harta ini dimanfaatkan untuk menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air.

Kedua, memperbanyak membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran disunahkan kapanpun dan di manapun selain tempat dilarang membaca Al-Quran, seperti toilet dan lain-lain.

Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh. Abu Bakar Syatha menambahkan, membaca Al-Quran di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.

Ketiga, memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadhan.

Ketiga amalan ini dilakukan di akhir Ramadhan demi mengharapkan ridha Allah SWT serta berharap bertemu dengan malam lailatul qadar. Sebab beramal pada malam ini lebih baik dibandingkan beramal di bulan lain yang tidak memiliki lailatul qadar.

Semoga ketiga amalan ini dapat kita biasakan menjelang akhir Ramadhan ini. Semoga kita dipertemukan oleh Allah SWT dengan malam paling baik daripada seribu bulan. 


Wallahu a’lam


Thursday 28 March 2024

Silaturahmi dan Santunan Universitas BSI






Alhamdulillah, terimakasih kepada Universitas BSI Tasikmalaya, yang telah berbagi kebahagiaan berupa bingkisan dan santunan untuk santri di Rumah Yatim Indonesia.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Mari terus saling berbagi Kebaikan bersama Kami.







Keutamaan Makan Sahur

Puasa adalah ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadhan. Mengikuti sunnah Rasulullah Saw, lazimnya puasa diawali dengan makan sahur.

Ibadah puasa berlangsung sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sebelum menjalankan ibadah puasa, umat Islam biasa memulainya dengan makan sahur sebagaimana yang disunahkan oleh nabi.

Sahur merupakan aktivitas makan atau minum yang dilakukan seseorang sebelum berpuasa dan sebelum datangnya waktu imsak. Lebih lanjut Kemenag menjelaskan, hukum sahur adalah sunnah.

Berikut keutamaan makan sahur di bulan Ramadhan:

1. Waktu sahur merupakan waktu yang baik untuk memohon ampun.

Waktu sahur adalah waktu yang diberkahi Allah SWT. 

Rasulullah SAW Bersabda:Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: "Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Waktu sahur adalah waktu yang baik untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. (Q.S adz-Dzariyat: 18).

2. Di dalam sahur ada keberkahan

Rasulullah SAW Bersabda: "Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur)." (HR. Ahmad).

3. Mendapat doa dari malaikat

Rasulullah SAW Bersabda:"Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur." (HR. Ahmad).

4. Membedakan puasa orang Islam dengan Yahudi dan Nasrani

Rasulullah SAW Bersabda:"Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim).

5. Ketaatan kepada Rasulullah Saw

Allah SWT berfirman: "Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”(QS.Al-Ahzab:71)

Itu tadi keutamaan makan sahur di bulan Ramadhan. Selamat menjalankan ibadah puasa!


Monday 25 March 2024

Buta Mata Bukan Berarti Buta Hati


Pada suatu hari ada seorang pedagang kerupuk dengan keterbatasan fisiknya. Pedagang kerupuk tersebut memiliki keadaan buta pada matanya. Namun meski begitu ia tetap mencoba menjalani hidup layaknya seperti orang normal lainnya dengan berjualan kerupuk.

Selang beberapa waktu ada seorang pemuda yang hendak membeli kerupuknya. Pemuda tersebut lalu memberikan pertanyaan jika saja dirinya tidak membayar namun meminta kembalian kepada penjual buta tadi.

Lalu ia menanyakan bagaimana tanggapan sang pedagang kerupuk dengan kondisi buta. Seketika penjual kerupuk menjawab dengan nada rendah

“nak, rezeki sudah Allah atur, saya cuma berusaha. Jika memang rezeki tersebut adalah milik saya maka tak akan tertukar. Begitu pun sebaliknya,” kata si penjual kerupuk dengan kondisi buta.

Seketika setelah mendengar jawaban dari penjual kerupuk tadi, anak muda langsung bergetar hatinya. Ia kemudian memberikan uang kepada penjual kerupuk tadi dengan jumlah yang lebih. Pemuda tersebut percaya jika Allah menitipkan rezeki penjual tersebut lewat tangannya.

Dari cerita tersebut kita bisa mendapatkan pesan moral jika rezeki dari Allah tidak akan pernah tertukar alamat. Apa pun itu jika kita percaya akan Allah, maka jalan yang diberikan menjadi lebih mudah. Bahkan dalam segi pekerjaan sekalipun.

Percaya saja jika Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya. Jikapun tidak rejekinya, maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Besar kecil tetap disyukuri.

Pahala Orang Yang Sabar Ketika Puasa

Orang yang menjalankan ibadah puasa benar-benar ditempa untuk menjadi manusia yang lebih banyak bersabar, baik bersabar karena ketaatan kita kepada Allah, bersabar meninggalkan larangan Allah atau maksiat dan bersabar karena musibah. Salah satu kesabaran yang kita hadapi saat ini adalah, sabar menjalankan perintah Allah, yakni berpuasa di bulan Ramadhan.  

Puasa merupakan proses mengendalikan hawa nafsu yang ada di dalam diri kita. Ketika seseorang berpuasa maka dia sedang bersabar untuk sesuatu yang menyenangkan dan mengenakkan, seperti makan, minum, berhubungan badan, dan mengendalikan emosi sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. 

Sabarnya orang yang berpuasa merupakan kesabaran yang paling tinggi. Karena memang benar-benar seluruh jiwa raga kita diperuntukkan kepada Allah swt 

Orang yang bersabar ketika berpuasa merupakan sifat yang mulia. Sehingga kedudukannya sangat dekat dengan Allah swt. 

Allah SWT berfirman :“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS.Al-Baqarah:15)

Salah satu ibadah yang mulia ketika di bulan suci Ramadhan yakni selalu bersikap sabar dan pasrah. Maka bagi orang yang berpuasa jangan pernah khawatir. Sebab, sabarnya orang yang berpuasa saja diberikan pahala oleh Allah

Maka dari itu, beruntungkan kita sebagai orang muslim yang sabar ketika menjalankan ibadah puasa. Karena tidak akan terasa bahwa berpuasa sesungguhnya banyak menghasilkan pahala yang berlipat-lipat. Dan Allah memberikan pahala orang yang berpuasa dari segala aspek kehidupannya.  

Mudah-mudahan Allah swt selalu memberikan kesabaran dan kekuatan kepada kita semua, sehingga kitab isa menjalankan ibadah puasa penuh selama Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan keihklasan.