Membangun mimpi, cita-cita dan visi perjuangan setinggi langit adalah hal yang tidak dilarang, termasuk impian kita akan tegaknya kembali KHILAFAH dan DAULAH ISLAM.
Hampir setiap kita yang masih memiliki idealisme Islam merindukan itu terjadi lagi, kejayaan Islam kembali berulang, mungkinkah ? PASTI ! tapi kapan ? Hanya Allah yang memiliki otoritas penuh karena DIA adalah Pemilik WAKTU.
Kita hanya bisa berupaya menuju kesana dengan kemampuan kita masing-masing, dengan kendaraan/organisasi/jamaah yang kita bangun, dengan strategi dakwah dan jihad yang telah kita ijtihadkan.
Ibarat sebuah perjalanan kita semua ingin menuju ke Jakarta misalnya, diantara kita ada yang naik pesawat, ada yang naik mobil pribadi, ada yang naik kendaraan umum, ada juga yang naik motor boncengan, bahkan ada yang cuma naik sepeda engkol atau jalan kaki, semua kita punya tekad untuk bisa sampai ke Jakarta.
Namun apa yang akan terjadi, kala kita baru mau berangkat saja kita sudah saling mencaci, begitu ketika sedang dalam perjalanan juga saling mengolok, ” wuih sombong amat naik pesawat”, ” wah gila naik mobil pribadi gak ngajak-ngajak, egois ya”, ” woi, motor butut, sepeda ontel mau ke Jakarta, kapan nyampenya, keburu kiamat kalie, apalagi cuma nyeker, bisa mati di jalan ente semuanye”.
Bisa kita tebak, kalau semua kita sampai ke Jakarta bukan akan membangun kehidupan yang harmonis tapi yang terjadi adalah pertengkaran yang tak akan pernah berakhir.
Mungkinkah DAULAH dan KHILAFAH akan bisa ditegakkan kalau sesama kita masih hobi SALING MENCACI dan MENJATUHKAN ?
Atau ibarat komponen ALAM SEMESTA ini, ada planet kecil, ada planet sedang dan besar, ada bintang kecil, sedang dan bintang besar, ada matahari yang besar dan sangat besar, semuanya bisa hidup harmonis dalam sebuah kerjasama dalam Sunnatullah, semua berputar pada orbitnya masing-masing TIDAK ADA YANG SERAKAH mengambilnya orbit planet atau bintang lain, walau ada matahari-matahari yang besar tapi tak satupun yang mengancam perjalanan planet dan bintang kecil lainnya, maka jadilah tatanan hidup yang harmonis dan terbangunlah Galaxy hingga Super Cluster, sebuah KERAJAAN DAN KEKUASAAN yang Maha Luas dan Dahsyat yang tunduk dibawah pimpinan SANG MAHA RAJA, Allah SWT.
Semudah itulah sebenarnya DAULAH dan KHILAFAH dibangun dan ditegakkan, ketika masing-masing kita RELA menjadi komponen kita yang lain, tidak merasa diri dan Jamaah kita paling baik dan paling benar, tidak mudah menghakimi dan mencaci, tidak memaksakan pemahaman orang lain dalam berislam sebagaimana pemahaman kita, kita boleh yakin bahwa pemahaman berislam kita paling benar, tapi orang lain juga punya hak untuk bilang bahwa pemahaman mereka dalam berislam paling benar.
Kita hanya bisa mempresentasikan pemahaman kita masing-masing dalam berislam dengan cara kita masing-masing yang menurut kita sesuai dengan Ajaran Allah dan RosulNya. Karena Allah memiliki HAK untuk memberikan pemahaman yang berbeda diantara masing-masing kita, bukankah para sahabat nabi pernah BERBEDA PENDAPAT ? buakankah para IMAM dan ULAMA juga berbeda pendapat ? Tapi beliau-beliau tidak pernah bertengkar, mencaci dan mengklaim dirinya paling benar, mengapa kita yang punya kapasitas pas-pasan dalam berislam ini harus bertengkar yang tak tau kapan aka berakhir, karena masing-masing kita mewariskan pertengkaran itu kepada generasi-generasi kita.
Berhentilah bertengkar sesama saudara kita, berhentilah mencaci musuh-musuh kita atau yang kita anggap sebagai musuh, maka DAULAH dan KHILAFAH akan Allah hadirkan untuk kita, PASTI !