close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Sunday, 27 March 2016

Tidak Boleh Tamak



Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasulullah , seraya berkata : Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.
Hadits ini meliputi dua wasiat agung dari wasiat-wasiat Nabi ﷺ. Pertama, zuhud di dunia. bahwa bersikap zuhud ini menyebabkan seorang hamba memperoleh kecintaan Allah Ta’ala. Kedua, zuhud dengan apa yang ada di tangan manusia. Sikap zuhud seperti ini dapat menyebabkan kecintaan manusia serta mendatangkan nilai positif kepadanya.
Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Seseorang akan menjadi mulia di mata manusia selama dia tidak tamak terhadap apa yang mereka miliki. Ketika dia tamak, mereka akan merendahkannya, tidak suka berbicara dengannya, dan membencinya.”
Sorang Arab dusun bertanya kepada penduduk Bashrah, “Siapa tuah kalian?” Mereka menjawab, “Hasan.” Dia bertanya lagi, “Kenapa dia menjadi tuan kalian?” Mereka menjawab, “Orang-orang membutuhkan ilmunya sementara dia tidak merasa butuh kepada dunia mereka.” lantas dia berkata, “Alangkah indahnya hal itu.”
Abu Sulaiman berkata, “Utsman dan ‘Abdurrahma radhiyallahu ‘anhuma merupakan dua bendahara dari perbendaharaan Allah di bumi-Nya, mereka berdua menginfaqkan hartanya dalam taat. Mu’amalah keduanya adalah untuk Allah dengan kekuatan hati dan ilmunya.