Tidakkah kamu
perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai
teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan
mereka.
Kualitas hidup
seseorang terlihat dari kualitas pergaulannya. Karena itu, Allah SWT
memerintahkan kita untuk selektif memilih teman. Jangan sampai kita berteman
dengan setan. Sebab,
barangsiapa yang mengambil setan menjadi temannya, maka setan itu adalah teman
yang seburuk-buruknya (QS An Nisaa' [4]: 38).
Maknanya,
seseorang bisa tergelincir berteman dengan setan dalam arti sesungguhnya.
Dengan sadar ia menjadikan setan sebagai pelindung, penolong, pendamping, serta
pemberi kekuatan, sehingga dipandang hebat oleh orang lain. Berteman dengan
setan bisa pula dalam bentuk lain, yaitu bergaul dengan orang-orang yang gemar
memperturutkan hawa nafsu, rajin bermaksiat, serta lalai dari mengingat Allah.
Akibatnya, mereka sangat jauh dari pertolongan Allah.
Allah
Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ
ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا فَهُوَ
لَهٗ قَرِيْنٌ
“Dan barang
siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami
biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.” [QS. Az-Zukhruf:
Ayat 36]
Ketidakhati-hatian
memilih teman, akan berakibat fatal. Menurut Rasulullah SAW, orang itu akan
mengikuti perilaku teman karibnya. Teman yang buruk adalah virus keempat yang
bisa merusakkan hati dan menghancurkan masa depan setelah lalai menjaga
pandangan, lisan, dan perut.
Ketika seseorang
berteman dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah, hampir dapat dipastikan
cita-cita, pembicaran, gerak-gerik serta dan hobinya, tidak jauh dari urusan
duniawi dan memuaskan nafsu belaka.
Allah telah
menyediakan bagi mereka adzab yang keras. Sesungguhnya amat buruklah apa yang
telah mereka kerjakan. (QS Al Mujaadilah [58]: 14-15).
Berbeda jika
berteman dengan orang-orang yang mengenal Allah. Pembicaraan terkait dunia
tidak akan mengotori hatinya. Berteman dengan orang yang mengenal Allah akan
melahirkan tawaashau bil haqqi wa tawaashau bish shabr. Bergaul dengan orang
taat dan berakhlak mulia, insya Allah akan membawa kita menjadi orang taat dan
berakhlak mulia pula.
Maka ambillah
petunjuk Allah, agar selamat dari syetan dan tipu dayanya.