Gunung itu akan hancur lebur, tidak akan mampu memikulnya, Kitab itu amat dahsyat dan sangat agung, Maha Agung pula yang menurunkannya. Kitab itu adalah Al Quran yang tidak ada keraguan sedikitpun di depan maupun belakangnya, akan menyinari setiap Qolbu yang membacanya, menenangkan dan menguatkan jiwa yang menghayatinya. Al-Quran memiliki keagungan dan kewibawaan dalam hati, pengaruhnya tidak pernah terbatas pada ruang dan waktu. Kalau gunung yang begitu besar dan kuat saja akan hancur karena takut pada Allah apalagi hati yang kecil dan lemah maka alangkah meruginya jika ada orang yang membaca al Quran namun hatinya tidak bergetar, jiwanya tidak tenang, perangainya tidak lembut.
Hati adalah sumber memahami dan menghayati al Quran:
”Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya” (Al Kahfi, 57)
” maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Al Haj, 46)
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya” (Al Ahzab, 4)
Untuk memahami dan menghayati al quran dibutuhkan hati yang suci dan cara yang benar dibarengi dengan usaha maksimal, namun kita juga harus sadar bahwa hati manusia ada di tangan Allah membolak-balikkannya sesuai dengan kehendaknya. Oleh karena itu tatkala kita bisa memahami dan menghayati Al Quran kita harus bersyukur dan mengembalikannya kepada Allah, tidak boleh sombong dan congkak seakan-akan keberhasilan itu karena kerja keras kita semata. Allah berfirman:
“dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya” (al Anfaal, 24)
Kekuatan jiwa dan raga akan memancar deras dari cinta yang bersumber di hati, semua rasa lelah akan sirna dengan panggilan cinta. Rasa kangen akan selalu menyelimuti segala dimensi waktu untuk selalu bertemu dengan kekasih hati. Kecintaan kita kepada al Quran akan selalu memanggil kita untuk berlama-lama duduk bersamanya, memangku mushaf, memandangi keindahannya, membaca setiap huruf dan kalimat pada setiap lembarnya dengan senandung cinta, menikmati makna yang tersurat maupun yang tersirat, menghayati isi yang terkandung di dalamnya. Al quran obat segala penyakit jiwa, penenang setiap kegelisahan, di dalamnya air mata kehidupan bersumber dan darinya cahaya dan lentera hati memancar.
Ketika hati dipenuhi cinta pada al Quran maka dia akan suka membacanya, memahami dan menghayatinya, ingin selalu bertemu dengannya namun sebaliknya apabila tidak ada cinta di dalamnya dia gelisah apabila dekat denganny bahkan akan lari menjauh darinya.