Saat ini tidak sedikit bentuk TUHAN yang disembah selain Allah SWT, ada Tuhan yang sengaja dibuat dalam bentuk berhala, ada Tuhan dalam Imajinasi, ada juga Tuhan yang hanya sekedar dalam persepsi, ada juga yang berani Menuhankan diri dan menuhankan segala sesuatu yang menjadi kecintaan.
Agar kita gak
terjebak dalam bertuhan, Allah SWT memperkenalkan spesifikasi DIRINYA :
1.
DIA menamakan diriNya ALLAH
2.
DIA Maha Tunggal, satu-satunya Tuhan yang satu
3.
KepadaNYA seluruh Makhluk di Alam Semesta ini
BERGANTUNG.
4.
Tidak melahirkan dan tidak dilahirkan
5.
Tidak satupun Makhluk di Alam Semesta ini yang
sama denganNYA.
Maka jika ada
Tuhan yang TIDAK memiliki 4 sifat spesifik diatas, maka PASTI DIA BUKAN TUHAN.
Namun banyak
diantara kita yang tidak merasa atau pura-pura tidak tau, kalau kita telah mempertuhankan diri
kita, yaitu dengan membuat orang lain
sangat menggantungkan nasibnya kepada diri kita.
Seorang
Dokter, Tabib, Ustadz, Guru besar pengobatan,
bisa menjadi Tuhan ketika dia mampu membuat ketakutan atas penyakit yang
diderita oleh pasiennyaa jika dia tidak berobat kepadanya, mereka tidak pernah
mengedukasi bagaimana ummat mampu mengatasi segala bentuk gangguan penyakit
yang dideritanya seperti dirinya, justru malah MERHASIAKANNYA, karena disitulah
sumber dia meraup kekayaan.
Seorang guru
spiritual, ustadz, kyai, syeikh, habib, Amir, Imam, bisa juga menjadi Tuhan
ketika mereka membuat ummat bergantung penuh terhadap segala intruksi, ajaran,
doa dan titahnya, membuat ummat tidak berani berguru dengan orang lain selain
dirinya karena TAKUT SESAT, membuat ummat membanggakan, memuji, mengagungkan
dan mengkutuskan dirinya. Mereka tidak mengedukasi ummat bagaimana ummat mampu
belajar mandiri dan memiliki kualitas keilmuan yang lebih baik dari dirinya.
Seorang Pengusaha,
Majikan juga bisa menjadi Tuhan ketika mereka membuat para karyawannya merasa
bergantung penuh nasib ekonominya kepadanya,
mereka tidak mengedukasi kepada karyawannya untuk bisa hidup mandiri dan
sukses seperti dirinya, mereka merahasiakan ilmu bisnisnya karena takut
tersaingi, karena takut karyawannya lari dari dirinya, sehingga mereka tidak
bergantung lagi padanya.
Seorang suami
bisa menjadi Tuhan atas isteri dan anak-anaknya, ketika suami membuat istri dan
anak-anaknya sangat mencintai dirinya melebihi Allah dan RasulNya, membuat dirinya adalah
segala-galanya buat isteri dan anak - anaknya.
Ya, begitu
banyak Tuhan-Tuhan disekitar kita, membuat kita semakin tidak kenal betul siapa
TUHAN kita yang sebenarnya, atau jangan-jangan tanpa kita rasa, sudah banyak
orang yang telah mempertuhankan diri kita ?! Astaghfirullah. ............
Refleksi Surah
Al-Ikhlash