Dulu waktu kita kecil,
guru ngaji kita menceritakan tentang Catatan Amal kita yang akan ditibang di
hari Kiamat, kita ngebayangin besarnya tumpukan kertas yang menggunung dan
timbangan raksasa.
Tapi saat ini bayangan
itu telah sirna karena ternyata sebesar apapun data yang kita miliki mampu kita
simpan dalam sebuah micro chip memori yang sangat mini ukurannya.
Itu baru teknologi
kita, apalagi teknologi Allah sang Pencipta kita, dan ternyata benar tubuh kita
itu terdiri dari pilinan pita energi yang super halus yang mampu merekam semua peristiwa yang pernah kita alami dan kita lakukan.
Jadi ternyata, dimanapun dan kapanpun serta apapun yang kita
lakukan, disamping Allah melihat,
Malaikat mencatat dan kita sendiripun MEREKAM.(Al-Isro :13-14)
Rupanya 'pita energi'
yang super halus itulah yang akan diambil oleh Allah lalu akan rekonsil dengan
catatan chip para Malaikat lalu dihubungkan ke Pusat Sistem Database Servernya
Allah.
Maka kita akan melihat
ke layar Monitor Raksasa, seluruh file amal kita, lalu akan tampil dua tab amal baik dan amal
buruk kita dengan jelas dan akurat, tak ada manipulasi sedikitpun dan pada saat
itu kita betul-betul MEMBENARKAN semua yang kita saksikan.
Maka siapapun kita yang
tab amal baiknya lebih besar dari amal buruknya, dialah yang telah meraih SUKSES TANPA BATAS
itu untuk menikmatinya dalam sebuah Istana Sorga yang telah dijanjikan.
Namun siapapun kita
yang tab amal buruknya lebih besar dari amal baiknya, dialah orang selalu
membuat kerusakan atas amal baik yang telah dilakukannya karena selalu ingkar
terhadap Ayat-Ayat Allah SWT, nasibnya menunggu kebijakan Allah SWT (rahmat dan
karuniaNya).
Adakah kita bisa lari
dari apa yang telah kita perbuat ?
Refleksi Surah Al-A'raf
: 8-9