Ada yang bertanya kepada Imam al-Hasan al-Bashri : “Wahai Abu Sa’id, apakah seorang mukmin bisa bersikap hasad?” Beliau menjawab : “Betapa kalian telah melupakan anak-anak Ya’qub, yaitu ketika mereka hasad terhadap Yusuf. Namun, sebesar apapun hasad yang ada di hatimu, maka ia tidak akan membahayakanmu selama lisanmu tidak mengucapkannya dan tanganmu tidak menurutinya.”
Syaikhul Islam pun mengomentari perkataan tersebut, seraya berkata : “Maksudnya hasad adalah salah satu penyakit hati yang senantiasa ada dan hanya sedikit orang yang selamat darinya. Karena itulah dikatakan, “Tidaklah jasad itu bersih dari sifat hasad. Hanya saja orang-orang yang hina menampakkannya, sedangkan orang yang mulia selalu berupaya menyembunyikannya.”
“Ya Tuhan Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” | surah al-Hasyr, 59: 10
Ya Allah, sucikanlah hati hamba-Mu ini dari segala penyakit hati. Aamiin