Seringkali
kita seenaknya saja menfonis orang di luar agama kita sebagai orang KAFIR,
bahkan tidak sedikit kita yang sama agamanya tapi BEDA pemahamannya juga
dibilang KAFIR.
Padahal
ternyata, siapapun kita bisa disebut KAFIR ketika kita MENYEMBAH dan MENGABDI
kepada selain Allah SWT atau menjadi AKTOR penyembahan dan pengabdian
kepada TUHAN selain Allah SWT.
Jadi
sebelum kita fonis orang lain kafir, lihatlah diri kita, 24 jam kita
beraktifitas itu dalam rangka mengabdi KEPADA SIAPA ? dalam 24 Jam itu kita
lebih banyak INGAT SIAPA ? hasil dari 24 jam kita beraktifitas itu, lebih
banyak UNTUK SIAPA ?
Nah,
SIAPA nya itu bisa berwujud Kepuasan mengumpulkan HARTA dan ASET lalu menyimpannya,
kepuasan melampiaskan nafsu SEX dengan banyak pacar dan selingkuhan, ambisi meraih dan merebut KURSI KEKUASAAN.
Itu semua bisa jadi TUHAN yang karenanya kita memberikan pengabdian untuknya,
bahkan kita menjadi Aktor Penyelenggara yang membuat banyak orang mengabdi dan
menyembah kepada Tuhan-Tuhan itu.
Sebenarnya
kita dilarang buru-buru menfonis orang dengan sebutan KAFIR, walau dia
jelas-jelas non muslim, karena setiap orang itu BERHAK untuk BERUBAH dan BERHAK
mendapatkan HIDAYAH, kita hanya boleh
mengatakan, " Cukup bagiku Tuhanku dan cukup bagimu Tuhanmu, lalu rasakan
bagaimana Tuhanmu berbuat untukmu, kalau gak puas, bagaimana kalau sama Tuhanku
saja ". he he he.......