Pertama, al-Istighlal bi’uyubil khalqi (sibuk dengan aib orang lain) sehingga lupa pada aib sendiri. Semut diseberang kelihatan sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.
Kedua, Qaswatul qulub (hati yang keras) kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasihat.
Ketiga, Hubbun dunya (cinta mati terhadap dunia) merasa hidupnya hanya di dunia saja maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akhirat.
Keempat, Qillatul haya’(sedikit rasa malunya) jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa.
Kelima, Thulul amal (panjang angan-angan) merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat.
Keenam, Zhulmun la yantahi (kezaliman yang tak pernah berhenti) perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.