Jengkel memang jika anak-anak kita mengamuk, menangis atau sedang marah. Namun, sesungguhnya disitu letak ketulusan seorang ibu diuji. Bisa saja seorang ibu akan membentak, atau bahkan mengancam supaya anaknya berhenti menangis atau marah. Tetapi ia urung lakukan itu, ada cara yang lebih ahsan untuk dilakukan.
Mengutip dari bukunya Ida S. Widayanti yang berjudul “Mendidikan Karakter Dengan Karakter” mengungkapkan bahwa sentuhan seorang ibu menimbulkan efek rasa aman, nyaman, mengurangi rasa takut, dan membantu perkembangan otak. Terbukti, jika seorang anak sedang menangis lalu digendong oleh ibunya, sesaat kemudian ia akan terlelap dalam tidur.
Ketika anak anda marah, menangis, bahkan mengamuk, apa yang Anda lakukan? Menceramahi atau menasehatinya? Hal itu tentu tidak akan ada artinya karena otak pusat berfikirnya tidak akan berfungsi. Adalah mendekap mereka akan jauh lebih baik manfaatnya karena sentuhan akan mengurangi hormon stresnya.
Dalam keadaan marah, kortisol (hormon stres) dalam darah akan meningkat sehingga dapat merusak otak pusat memori. Dengan memberi sentuhan, seperti memeluk, menggendong, atau menciumnya, produksi oksitosin akan meningkat dan dapat menekan kadar kortisol sehingga anak akan tenang dan dapat berfikir dengan baik.
Berbagai penelitian telah menujukkan bahwa bayi yang dibesarkan di penjara dengan fasilitas yang terbatas namun dirawat dan sering dipeluk oleh ibu, ternyata hidupnya lebih sehat ketimbang bayi yang dirawat di rumah sakit yang higienis namun jarang mendapat pelukan oleh pengasuhnya.
Bahkan bayi prematur ternyata jauh lebih baik dimasukkan ke dalam baju ibunya sehingga sentuhan dan kehangatan sang ibu dirasakan bayinya, dari pada dimasukan ke dalam inkubator. Mari usap, peluk dan cium anak-anak kita dari sekarang sebelum terlambat.
Pada suatu hari beberapa orang Arab badui datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya: Apakah kamu mencium anak-anak kecilmu? Mereka menjawab: Ya. Lalu mereka berkata lagi: Akan tetapi, demi Allah, kami belum pernah memeluknya. Rasulullah ﷺ lalu bersabda: Aku tidak dapat berbuat apa-apa jika Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hati kamu sekalian. (Shahih Muslim No.4281)
Bahwa Aqra` bin Habis pernah melihat Nabi ﷺ sedang mencium Hasan. Dia (Aqra` bin Habis) lalu berkata: Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak namun aku tidak pernah mencium satupun dari mereka. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi. (Shahih Muslim No.4282)
Rasulullah ﷺ bersabda: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya. (Shahih Muslim No.4283)