Sikap berburuk sangka merupakan sikap orang-orang jahiliyah,
yang merupakan bentuk kekufuran yang dapat menghilangkan atau mengurangi tauhid
seseorang. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka menyangka yang tidak
benar terhadap Alloh seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: ‘Apakah ada
bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?’ Katakanlah:
‘Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Alloh.’ Mereka menyembunyikan
dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata:
‘Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini,
niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.’ Katakanlah: ‘Sekiranya
kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati
terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.’ Dan Allah (berbuat
demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa
yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (Ali-Imran: 154)
Perlu untuk kita ketahui bersama, berprasangka buruk kepada
Alloh dapat terjadi pada tiga hal, yaitu:
Berprasangka bahwa Alloh akan melestarikan kebatilan dan
menumbangkan al haq (kebenaran). Hal ini sebagaimana persangkaan orang-orang
musyrik dan orang-orang munafik. Alloh berfirman yang artinya, “Tetapi kamu
menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali
kepada keluarga mereka selama-lamanya (terbunuh dalam peperangan, pen) dan
syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan
kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang
binasa.” (Al-Fath: 12)
Perbuatan seperti ini tidak pantas ditujukan pada Alloh
karena tidak sesuai dengan hikmah Alloh janji-Nya yang benar. Inilah prasangka
orang-orang kafir dan Neraka Wail-lah tempat mereka kembali.
Mengingkari Qadha’ dan Qadar Alloh yaitu menyatakan bahwa
ada sesuatu yang terjadi di alam ini yang di luar kehendak Alloh dan taqdir
Alloh. Seperti pendapat Sekte Qodariyah. Mengingkari adanya hikmah yang sempurna dalam taqdir Alloh.
Sebagaimana pendapat Sekte Jahmiyah dan Sekte Asy’ariyah.
Iman dan tauhid seorang hamba tidak akan sempurna sehingga
ia membenarkan semua yang dikabarkan oleh Alloh, baik berupa nama dan
sifat-sifat-Nya, kesempurnaan-Nya serta meyakini dan membenarkan janji-Nya
bahwa Dia akan menolong agama ini.
Untuk itu sekali lagi marilah kita instropeksi diri, apakah
kita termasuk orang yang seperti ini (orang gemar berprasangka buruk pada
Alloh) sehingga kita dijauhkan dari surga Alloh yang kekal? Kita berdo’a kepada
Alloh agar menjauhkan kita semua dari berprasangka buruk kepadaNya.
Wallohu
a’lam.