close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday, 27 October 2016

Pentingnya Menjaga Niat


Menjaga niat merupakan komponen paling utama dari sebuah amal, karena diterima atau ditolaknya amal oleh Allah bergantung pada niat nya. Sekalipun amal tersebut mulia, akan jatuh nilainya karena memasang niat yang salah. 

Untuk lebih jelasnya simak hadits berikut: “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau karena perempuan yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tujukan.” (H.R Bukhari)

Ada sebuah amalan kecil namun saat niat dijaga maksimal ternyata dapat bernilai begitu besar dimata Allah, dan sebaliknya ada amalan yang mungkin begitu besar namun niat kurang terjaga, ternyata nilainya menjadi kecil saja di mata Allah, atau bahkan tertolak sama sekali.

Hal ini lah yang dapat mengakibatkan seorang mujahid yang secara fisik gugur di medan jihad namun amalannya tertolak akibat niat yang salah, seperti disebutkan dalam hadits berikut:

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berperang dengan niat mencari harta rampasan berupa tali unta, maka dia (hanya) memperoleh atas apa yang ia niatkan.” (HR. Ahmad)

Amalan jihad yang agung jadi tidak ada harganya di sisi Allah karena ketidakbenaran niat. Jihad yang berarti mengerahkan daya dan upaya untuk membela agama Allah, hanya senilai tali unta karena niat yang salah.

Menjaga niat tetap lurus ini begitu sulit, dan Allah paham soal itu, inilah hikmah terdalam adanya bacaan kalimat syahadat berulang-ulang dalam sholat-sholat kita, karena Allah paham niat itu sangat mudah sekali melenceng, bahkan dalam amalan-amalan ketaataan kita sekalipun. Pemaknaan bacaan kalimat syahadat lebih dalam sebenarnya untuk membantu kita untuk terus senantiasa meluruskan niat hanya karena Allah.

Bayangkan... orang-orang yang sudah jelas-jelas sedang melakukan amalan ketaatan sekalipun bahkan bisa tergelincir masuk neraka akibat niat yang melenceng, sedangkan orang-orang pendosa yang serius melakukan tobatnya, justru ingatan akan dosa-dosanya itulah yang membuatnya fokus menjaga diri untuk senantiasa menjaga niat tobatnya hanya karena Allah sehingga dapat mengantarkannya ke syurga.

So.. jangan main-main dengan niat, fokuskan niat semurni-murninya walau bisa jadi amalan-amalan yang kita lakukan begitu sederhana, karena kemurnian niat ini yang menentukan diterima atau ditolaknya sebuah amal di mata Allah.