Nak, setelah perjalanan kita melihat padang rerumputan, Ayah akan mengajakmu melihat ciptaan Allah yang lain; yang tak kalah menakjubkannya. Tahukah kau, apa itu, Nak?
Marilah kita teruskan langkah, menyusuri jalan setapak itu. Kita akan menemukan apa yang sedari tadi kita cari. Nah, inilah yang kita cari nak; sebuah pohon.
Tahukah kau nak, mengapa kita perlu memperhatikan pohon dan belajar darinya?
Karena, setiap senti bagiannya bermanfaat bagi kehidupan kita.
Dari daun beberapa jenis tanaman, kita bisa memakannya sebagai sayur. Begitu pula dari ranting-ranting beberapa jenis tanaman kita bisa memasak dan menghangatkan tubuh. Apalagi dari buah-buahannya; menyegarkan dan menyehatkan. Tak lupa juga dengan batang-batang pepohonan besar yang bisa digunakan untuk membuat perabot rumah kita. Itulah betapa banyaknya manfaat pepohonan bagi kita.
Namun, ada satu bagian yang belum Ayah sebutkan. Tahukah kau apa itu?
Ya, itulah akar. bagian tanaman yang sering terlupa. Dia jarang menampakkan dirinya. Seringkali, gelapnya tanah yang ia pilih.
Ketahuilah, Nak. Sebenarnya, akar adalah salahsatu bagian tanaman yang terpenting. Tanpanya, sebuah tanaman tak akan berdiri kokoh. Tanpanya juga, tanaman tak bisa menyerap air dan zat-zat mineral yang penting bagi kehidupannya.
Namun, dengan perannya yang besar itu, dia tidaklah menganggap dirinya lebih baik dari yang lain. Ia justru tawadhu’ menyembunyikan kebaikannya.
Anakku, jadilah seperti akar itu. Janganlah kau berbangga atas apa yang telah kaulakukan serta meremehkan orang lain. Tetaplah pada posisimu, dan tetaplah tawadhu’. Itu lebih baik bagimu.