close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday, 12 January 2017

Asap Pembawa Hikmah




Suatu ketika, ada sebuah kapal yang tenggelam diterjang badai
Semuanya porak poranda

Tak ada awak yang tersisa,
kecuali satu orang yang berhasil mendapatkan pelampung

Namun, nasib baik belum berpihak pada pria ini

Dia terdampar pada sebuah pulau kecil tak berpenghuni,
sendiri, dan tak punya bekal makanan


Dia terus berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkan jiwanya

Setiap saat,
dipandangnya ke penjuru cakrawala,
mengharap ada kapal yang datang merapat

Sayang, pulau ini terlalu terpencil
Hampir tak ada kapal yang mau melewatinya


Lama kemudian, pria ini pun lelah untuk berharap
Lalu, untuk menghangatkan badan,
ia membuat perapian,
sambil mencari kayu dan pelepah nyiur untuk tempatnya beristirahat


Dibuatnya ruman-rumahan,
sekedar tempat untuk melepas lelah

Disusunnya semua nyiur dengan cermat,
agar bangunan itu kokoh dan dapat bertahan lama


Keesokan harinya,
pria malang ini mencari makanan
Dicarinya buah-buahan untuk penganjal perutnya yang lapar

Semua pelosok dijelajahi,
hingga kemudian, ia kembali ke gubuknya

Namun, ia terkejut
Semuanya telah hangus terbakar,
rata dengan tanah, hampir tak bersisa

Gubuk itu terbakar, karena perapian yang lupa dipadamkannya

Asap membubung tinggi,
dan hilanglah semua kerja kerasnya semalam


Pria ini berteriak marah,

"Ya Tuhan,
mengapa Kau lakukan ini padaku
Mengapa?...
Mengapa?"
Teriaknya melengking menyesali nasib


Tiba-tiba...
terdengar peluit yang ditiup...


Tuittt..... tuuitttt

Ternyata ada sebuah kapal yang datang
Kapal itu mendekati pantai,
dan turunlah beberapa orang menghampiri pria yang sedang menangisi gubuknya ini


Pria ini kembali terkejut,
ia lalu bertanya,

"Bagaimana kalian bisa tahu kalau aku ada disini?"


Mereka menjawab,

"Kami melihat simbol asapmu!!"


(*) Kesimpulan :

Sahabatku,
sangat mudah memang bagi kita,
untuk marah saat musibah itu tiba

Nestapa yang kita terima,
tampak akan begitu berat,
saat terjadi dan berulang-ulang

Kita memang bisa memilih untuk marah, mengumpat, dan terus mengeluh
Namun, teman,
Agaknya kita tak boleh kehilangan hati kita
Sebab, Allah selalu ada pada hati kita,
Walau dalam keadaan yang paling berat sekalipun


Sahabatku,
ingatlah, saat ada "asap dan api" yang membubung dan terbakar dalam hatimu,
Jangan berkecil hati

Jangan sesali semua itu
Jangan hilangkan perasaan sabar dalam kalbumu

Sebab, bisa jadi,
itu semua adalah sebagai tanda dan simbol bagi orang lain untuk datang padamu,
dan mau menolongmu
Sebab, untuk semua hal buruk yang kita pikirkan,
Akan selalu ada jawaban yang menyejukkan dari-Nya

Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita
Jangan hilangkan harapan itu