Dari sekian penyebab kerusakan pada anak dan generasi muda,
penyebab utamanya adalah kelalaian orang tua dalam mendidik anak mereka,
sehingga ketika anak rusak, nakal atau tidak sesuai harapan. JANGANLAH orang
tua menyalahkan orang lain baik guru di sekolah atau yang dianggap merusak dan
mempengaruhi anaknya, akan tetapi segera orang tua intropeksi diri mereka
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan,
ﺍﻛﺜﺮ ﺍﻷﻭﻻﺩ ﺇﻧﻤﺎ ﺟﺎﺀ
ﻓﺴﺎﺩﻫﻢ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺍﻵﺑﺎﺀ,
ﻭﺇﻫﻤﺎﻟﻬﻢ, ﻭ ﺗﺮﻙ ﺗﻌﻠﻴﻤﻬﻢ
ﻓﺮﺍﺋﺾ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺳﻨﻨﻪ, ﻓﻀﺎﻋﻮﻫﻢ
ﺻﻐﺎﺭﺍ
“Kebanyakan kerusakan anak disebabkan karena orangtua
mereka, mereka menelantarkannya dan tidak mengajarkan anak ilmu dasar-dasar
wajib agama dan sunnah-sunnahnya. Mereka menyia-nyiakan anak-anak di masa kecil
mereka."
Orang tua terlalu sibuk atau malas mendidik anak mereka,
serta tidak mengawasi dengan siapa anak-anak bergaul yang bisa mempengaruhi
anak-anak. Inilah menjadi penyebab rusaknya anak-anak dan generasi muda.
Padahal anak-anak lahir dengan kepolosan dan di atas fitrah. Tidak ada yang
lahir kemudian langsung nakal atau rusak akhlaknya
Dua hal yang penting (dari sekian banyak hal yang harus
diperhatikan):
1. Orang tua harus mengajarkan dasar-dasar ilmu agama, adab
islam dan akhlak mulia
Jika tidak ada dasar agama, anak bisa jadi sukses dunia tetapi
tidak memperhatikan bakti kepada kedua orang tua dan mempunyai adab yang buruk
atau menelantarkan orang tua ketika mereka di usia tua
sebagaimana perkataan:
ﻳﺎﺃﺑﺖ,
ﺇﻧﻚ ﻋﻘﻘﺘﻨﻲ ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻓﻌﻘﻘﺘﻚ
ﻛﺒﻴﺮﺍ, ﻭﺃﺿﻌﺘﻨﻲ ﻭﻟﺪﺍ ﻓﺄﺿﻌﺘﻚ
ﺷﻴﺨﺎ
"Wahai ayahku, sungguh engkau mendurhakaiku di waktu
kecil maka aku pun mendurhakaimu dikala aku besar. Engkau menelantarkanku di
waktu kecil maka aku
terlantarkan engkau di kala tua nanti."
Sedangkan anak yang baik agamanya ia akan berusaha berbakti
kepada orang tua mereka
2. Orang tua harus memperhatikan baik-baik, dengan siapa
anak-anak bergaul dan lingkungannya
Sebagian orang tua kaget, anak mereka baik di rumah tetapi
menjadi rusak di luar rumah. Karena orang tua tidak melarang atau mengarahkan
ketika anak-anak mereka ketika berada di lingkungan yang buruk atau teman-teman
yang buruk. Anak-anak dan manusia secara umum sangat cepat terpengaruh teman
dan lingkungan mereka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ
ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻦِ ﺧَﻠِﻴﻠِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ
ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻞُ
“Seseorang akan sesuai dengan kebiasaan atau sifat
sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa yang akan menjadi sahabat
kalian ”.
SANGAT PENTING memperhatikan lingkungan dan pertemanan
anak-anak kita.
Hendaknya ayah sebagai kepala keluarga benar-benar
memperhatikan hal ini. Intropeksi diri dan jauhi maksiat karena maksiat yang
suami lakukan bisa berpengaruh buruk pada istri dan anak-anaknya
Sebagian ulama berkata,
إن عصيت الله رأيت
ذلك في خلق زوجتي
و أهلي و
دابتي
“Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui
dampak buruknya ada pada perilaku istriku, keluargaku dan anak-anakku serta
hewan tungganganku.”
kewajiban orang tua terutama bapak agar menjaga anak mereka
dari api mereka yaitu dengan mengajarkannya,
Allah berfirman,
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ
ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Taahrim:6)