Marilah kita berbagi dan peduli. Hal ini mengandung makna bahwa dalam kehidupan hendaknya kita saling berbagi dan peduli dengan dan kepada orang lain. Berbagi tidak dapat dilepaskan dari peduli. Berbagi dan peduli ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Beberapa ahli mengatakan bahwa peduli mengawali langkah dalam berbagi.
Berbagi merupakan sikap yang terpuji. Orang yang senang berbagi berarti ia punya kepedulian terhadap orang lain. Ketika kita punya harta, tenaga dan ilmu, sementara orang lain di sekeliling kita membutuhkan ketiga hal itu, maka sangatlah arif, bijaksana dan pantas bila ketiganya dibagikan kepada orang lain yang memerlukan, terlebih apabila orang lain itu berada dalam kesusahan. Itulah cermin dan wujud kepedulian seorang manusia terhadap manusia yang lain.
Berbagi dan peduli termasuk dua perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai implementasi dari sifat tolong-menolong, dan ini diperintahan Allah swt. dalam Surat Al-Maidah ayat 2:
“....Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran... (Q.S Al-Maidah: 2)”.
Manusia merupakan makhluk yang ditaruh dalam hatinya oleh Sang Pencipta kerinduan untuk senantiasa berbagi. Berbagi mengindikasikan pengorbanan dan kerelaan untuk memberi. Semakin banyak memberi, semakin tidak akan merasa kekurangan. Pengorbanan yang paling tinggi adalah dalam bentuk penyangkalan diri, yakni ketika yang dikorbankan adalah harga diri sendiri untuk meningkatkan harga diri orang lain. Disinilah keindahan berbagi daripada sekedar menerima.