Keshalehan kedua orang tua memiliki dampak yang besar dalam jiwa anak. Dengan ketakwaan kedua orang tua kepada Allah, kemudian disertai dengan usaha dan saling membantu antara keduanya, si anak akan tumbuh dengan ketaatan dan tunduk kepada Allah.
Salafush –Shaleh mengerti betul akan hal ini, sehingga merekapun bersungguh-sungguh dalam hal ini.
Sahal at-Tustari berusaha sekuat tenaga untuk menjaga anaknya. Padahal, anaknya belumlah lahir. Dia menjaganya dengan melakukan berbagai amal shaleh dengan harapan Allah Ta’ala memuliakannya dengan mengaruniakannya anak yang shaleh.
Abul Aswad Ad-Duaili berkata kepada anak-anaknya, “Sungguh aku telah berbuat baik kepada kalian sejak kalian masih kecil hingga kalian dewasa bahkan semenjak kalian belum dilahirkan.”
Anak-anaknya bertanya, “Bagaimana cara ayah berbuat baik kepada kami sebelum kami terlahir?”
Beliau menjawab, “Aku telah pilihkan untuk kalian ibu yang mana kalian tidak akan pernah kecewa kepadanya.”
Qadhi Abdullah An Nashiri menjelaskan bahwa melakukan perbuatan baik kepada anak sebelum ia lahir dengan memilih ibu yang baik dan mempersiapkan rumah yang suasananya mendukung untuk melakukan kebaikan.
Ini merupakan bukti atas kerasnya usaha para ulama Salafush-Shaleh untuk mendapatkan anak shaleh. Semoga Allah memberi karunia kepaa kita semua berupa anak yang shaleh. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (surah al-Furqan: 74)
“Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (surah ash-Shaffaat: 100).
“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa” ( surah .Ali Imron: 38).