Suatu hari seorang raja kembali ke istana setelah bepergian. Beliau sampai di istana pada waktu malam yang saat itu sangat dingin. Di pintu gerbang istana, raja melihat seorang penjaga yang dalam keadaan lemah dan hanya berpakaian pakaian yang tipis. Raja mendekat dan berkata, "Apa engkau tidak merasa kedinginan?"
Penjaga itu menjawab: "Ya, saya merasakan dingin yang sangat, akan tetapi aku tidak mempunyai baju yang tebal, karena dari itu saya tahan dingin yang menusuk tulang ini."
Raja kemudian berkata, "Baiklah, saya akan masuk ke istana dan menyuruh salah satu pegawai untuk mengantarkan baju tebal untuk melindungi dari dinginnya malam ini."
Mendengar janji itu, penjaga merasa sangat gembira. akan tetapi setelah masuk istana, raja lupa dengan janjinya tersebut. Setelah waktu fajar tiba, penjaga itu didapati meninggal dunia. Penjaga itu mati kedinginan. Dan disamping penjaga terdapat secarik kertas yang ditujukan kepada Sang Raja.
Secarik kertas tersebut berisi, "Wahai raja, setiap malam yang sangat dingin ini, aku tahan-tahan sehingga aku kuat, akan tetapi janji anda untuk memberikan pakaian tebal menyebabkan rontoknya kekuatan dariku sehingga membunuhku."
Janji terhadap seseorang seringkali memberikan harapan yang tinggi kepadanya, lebih besar dari yang dibayangkan oleh pemberi janji. Kita tidak tahu harapan besar yang roboh dari orang yang diberi janji karena adanya ingkar janji.