"Jagalah diri kalian dari neraka walaupun dengan separuh kurma (yang disedekahkan),” (HR. Bukhari No. 1413)
Dalam hadits tersebut terlihat jelas keutamaan bersedekah bagi seorang Muslim, bahkan separuh kurma yang disedekahkan bisa menjaga kita dari api neraka.
Berbagi atau bersedekah merupakan fitrah setiap manusia. Hal ini terkait juga dengan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Saat manusia kembali pada fitrahnya, maka akan lahir kebahagiaan, kepuasan serta ketenangan.
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Ibnu Katsir rahimahullah memberikan penjelasan yang menarik mengenai ayat ini, beliau mengatakan, “Selama engkau menginfakkan sebagian hartamu pada jalan yang Allah perintahkan dan jalan yang dibolehkan, maka Allah-lah yang akan memberi ganti pada kalian di dunia, juga akan memberi ganti berupa pahala dan balasan di akhirat kelak.”
Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan sendiri bahwa harta tidaklah mungkin berkurang dengan sedekah. Beliau bersabda,
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah)
Makna hadits di atas sebagaimana dijelaskan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah ada dua penafsiran: Pertama, harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan secara inderawi dan lama-kelamaan terbiasa merasakannya. Kedua, walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak.