close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Saturday, 4 November 2017

Ikhtiar Adalah Ibadah


Setiap kita sakit, kemudian kita ikhtiar untuk sembuh dengan cara memeriksakan diri ke dokter dan mengkonsumsi obat, maka kesembuhan yang kita dapatkan kemudian, itu hakikatnya bukanlah karena dokter atau karena obat, melainkan karena Allah Yang Maha Menyembuhkan.

Demikian pula ketika kita bekerja, ikhtiar mencari nafkah untuk menghidupi keluarga kita. Ketika ikhtiar kita berhasil dan kitapun bisa pulang dengan membawa rezeki, maka hakikatnya rezeki tersebut bukan karena kerja kita, melainkan karena Allah Yang Maha Memberi Rezeki.

Saudaraku, ikhtiar kita adalah ibadah kita kepada Allah Swt. Kita menjemput karunia Allah dengan ibadah terbaik kita, dengan ikhtiar terbaik yang bisa kita lakukan. Ikhtiar yang dilakukan dengan segenap rasa yakin bahwa Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ikhtiar yang diiringi dengan segenap kejujuran, keikhlasan dan keyakinan bahwa Allah Maha Menyaksikan.

Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk-duduk di rumahnya atau di masjid seraya berkata, “Aku tidak mau bekerja sedikitpun, sampai rezekiku datang sendiri kepadaku”. Maka beliau berkomentar, “Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi Saw. telah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah telah menjadikan rezekiku dalam bayang-bayang tombak perangku (ghonimah)’. Dan beliau juga bersabda, ‘Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah memberimu rezeki sebagaimana yang diberikan-Nya kepada burung-burung. Mereka pergi pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.’ (HR.Tirmidzi).

Ikhtiar adalah ladang ibadah kita kepada allah swt. Jalani ikhtiar dengan penuh rasa tawakal, maka Allah akan melimpahkan ampunan, pertolongan, dan kemudahan kepada kita sehingga kita mendapatkan kebahagiaan dalam menjalani hidup ini.