close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Saturday, 20 January 2018

Bersyukur Dan Bersabar


Sahabat, kita pasti pernah mendengar ungkapan rumput tetangga selalu lebih hijau. Artinya, seringkali kita menganggap apa yang dimiliki oleh orang lain selalu lebih baik daripada kita. Kita selalu melihat pada orang yang kita rasa mereka berada diatas kita. Pada akhirnya, kondisi ini akan menimbulkan sifat iri pada orang yang lebih diatas kita, dan kita ingin mengalahkannya, untuk membuktikan bahwa kita juga dapat memiliki apa yang orang tersebut miliki. Jika kondisi ini dibiarkan berkepanjangan, akibat yang lebih parah adalah dapat mengikis rasa syukur dalam diri. Saat syukur dalam diri sudah hilang, maka kita menjadi orang yang kufur nikmat. Tentu saja kondisi ini tidak kita inginkan, bukan?

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS.Ibrahim : 7)

Kita hidup dalam dunia dimana tak semua yang kita inginkan akan tercapai. Ada kehendak Allah yang lebih berperan dalam hidup kita. Ada takdir-Nya yang lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Saat orang lain terlihat tampak begitu mudah dalam hidupnya, mampu memiliki apapun yang mereka inginkan, bukan berarti kita harus menjadi seperti mereka. Masing-masing hamba telah ditentukan kehidupannya oleh Allah. Seringlah kita melihat pada apa yang sudah dimiliki, dan mensyukurinya, dibanding dengan mengeluhkan apa yang belum kita miliki. Satu keluh kesah yang terucap dari lisan, akan mengikis rasa syukur yang telah kita tanamkan dalam diri kita. Bagaimanapun kondisi kita, sayap syukur tak boleh patah hanya karena godaan syetan.

Apakah kita tidak boleh bermimpi memiliki sesuatu? Tentu saja boleh,sangat boleh. Jika itu tidak melanggar syariat. Mimpi yang kita miliki haruslah menjadikan kita termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bukan termotivasi untuk mengalahkan orang lain semata. Karena sejatinya, hidup kita adalah perjuangan untuk mengalahkan diri kita sendiri untuk memberikan amal terbaik dimata Allah bukan di mata manusia. Saat mimpi itu belum bisa kita raih saat ini, maka Allah berikan satu sayap lagi untuk kita kepakkan yaitu sayap kesabaran. Kita gerakkan kesabaran, sambil terus menanamkan rasa syukur kita. Percayalah, takkan pernah merugi orang yang mampu untuk bersabar dan bersyukur. Takkan pernah merugi orang yang di dalam dirinya dikaruniakan kemampuan untuk bersyukur dan bersabar.

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya Dan apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya." (HR Muslim).

\