Terkadang ada perkataan manusia yang begitu menyakitkan, sampai-sampai kita merasa apa yang kita lakukan tidak ada gunanya.
Terkadang mereka melihat hanya dari luarnya saja, padahal sebenarnya kita berjuang mati-matian untuk bisa mendapatkannya.
Membalasnya dengan cacian tidak akan menyelesaikan permasalahan, apalagi berharap dia bakal sadar atas semua perkataan yang dia lontarkan.
Hal terbaik yang perlu dilakukan adalah manarik nafas panjang-panjang, bersabar, redam semua kemarahan, memaafkan, lalu mendoakan.
Karena seorang pemenang yang sesungguhnya adalah ketika dia mampu menahan amarah dengan kesabarannya dan memaafkan dengan ketulusannya.
"Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722).
Ingatlah orang jadi mulia di sisi Allah dengan ilmu dan takwa. Jangan sampai orang lain diremehkan dan dipandang hina. Allah Ta’ala berfirman,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah: 11)
Dalam surat Al Hujurat, Allah Ta’ala memberikan kita petunjuk dalam berakhlak yang baik,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” [QS. Al Hujurat: 11].