Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti adzab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrohim [14]: 7)
Hampir semua orang mengharapkan rezekinya bertambah banyak, karirnya bertambah naik, kedudukannya bertambah tinggi, popularitasnya bertambah luas dan lain sebagainya. Sehingga mereka pontang-panting bekerja keras, kepala kaki dan kaki jadi kepala, malah ada yang menyerobot jalan, mengambil jalan pintas tanpa mempertimbangkan halal atau haram yang penting keinginannya tercapai.
Padahal pengundang bertambahnya karunia Allah Swt. adalah syukur. Karunia Allah Swt. akan bertambah untuk kita dengan jalan memperbanyak syukur, bukan memperbanyak keinginan. Tentu boleh kita punya keinginan, tapi keinginan itu tidak boleh membuat kita kufur nikmat. Karena tidak sedikit orang yang hanya ingat pada keinginan-keinginan yang belum tercapai padahal sudah banyak kebutuhannya yang Allah cukupkan, bahkan sudah banyak juga keinginannya yang Allah mudahkan.
Jangan sampai kita ingin sepatu baru, tapi sepatu lama kita ejek dan sama sekali tidak kita rawat. Jangan sampai kita ingin punya tempat tinggal baru, tapi tempat tinggal lama tidak kita pelihara. Padahal Allah Maha Melihat kesungguhan hamba-Nya, semakin seorang hamba bersyukur atas apa yang Allah karuniakan kepadanya, semakin Allah akan mempercayainya dengan berbagai karunia lainnya, karena sesungguhnya tidaklah Allah menetapkan sesuatu kecuali dalam keadaan terukur dan Allah Maha Mengetahui kadar kemampuan hamba-Nya.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah Swt. yang ahli syukur, sehingga segala karunia yang Allah berikan kepada kita menjadi jalan untuk semakin dekat dengan-Nya. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.