close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday, 9 August 2018

Waktu Laksana Pedang


Waktu adalah kehidupan, karena hidup kita tidak lain adalah waktu yang kita miliki semenjak kita terlahir sampai kita dijemput kematian. Jika kita menyia-nyiakan waktu kita, berarti kita menyia-nyiakan hidup kita sendiri.

Jika ada orang yang mengatakan, “Mari kita bunuh waktu dengan bersenang-senang,” maka sebetulnya mereka telah membunuh hidupnya sendiri, tetapi mereka tidak sadar.

Waktu memiliki beberapa tabiat. Pertama, waktu berlalu sangat cepat, apalagi ketika zaman semakin akhir. Di antara tanda-tanda dekatnya hari kiamat adalah semakin terasa singkatnya waktu. Kedua, jika waktu sudah berlalu, ia tidak akan mungkin bisa kembali lagi. Selasa pekan depan berbeda dengan Selasa pekan ini. Pukul 10.00 besok berbeda dengan pukul 10.00 hari ini.

Jika kita memperhatikan ibadah-ibadah yang disyariatkan dalam agama, kaitannya juga sangat erat dengan waktu. Ibadah sholat diatur pelaksanaannya berdasarkan waktu, dan ada waktu-waktu dimana kita dilarang untuk sholat. Tidak hanya sholat, ibadah-ibadah lain juga diatur dengan waktu. Ini semua tidak lain agar kita perhatian dengan waktu.

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Manfaatkan lima keadaan sebelum datang lima: masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa sempatmu sebelum masa sempitmu, masa kayamu sebelum datangnya fakirmu, dan masa hidupmu sebelum datangnya matimu." (HR. Al Hakim dan Al Baihaki)

Hidup kita ini, seberapapun lamanya, adalah waktu yang sangat pendek – jika dibandingkan dengan lama dan kekalnya akhirat. Karena itu, marilah kita sedikit bersabar dan menahan diri dalam hidup ini sabar untuk taat, sabar untuk tidak melanggar aturan Alloh, sabar dengan berbagai hal yang tidak menyenangkan – karena hidup ini hanya sebentar. Jika kita tidak bisa menggunakan hidup kita dengan baik, maka kita akan menyesal untuk selama-lamanya. Namun penyesalan ketika itu tidak lagi berguna.

Karena itu, marilah kita gunakan hidup kita semata-mata untuk beribadah kepada Alloh, karena sebenarnya tidaklah kita diciptakan kecuali untuk beribadah kepada-Nya.