Belajar menggantungkan segala harap kepada Allah adalah sikap hati yang perlu dilatih dan ini adalah latihan yang tidak mudah. Sebab kebanyakan dari kita terbiasa lebih suka membawa bawa beban itu kemana mana, dan menggantungkan harapan kepada makhluk.
Kebanyakan dari kita belumlah terlatih untuk langsung mengandalkan pertolongan Allah. Mungkin ada sebagian dari kita, diberikan kesulitan sedikit saja langsung hilang kepercayaannya kepada Allah, bahkan ada yang enggan menunaikan fardhu-nya.
Kalaupun berharap, lebih sering “menjerit-jerit” meminta Allah membantu saat itu juga, langsung mempertanyakan kenapa itu terjadi. Lalu meninggalkan ibadah dan keyakinan kepada Allah ketika merasa tidak “didengar”.
Kemudian belumlah selesai dengan melatih diri untuk menyandarkan dan memasrahkan beban masalah kita kepada Allah, terkadang malah menyalahkan Allah atas beban hidupnya. Padahal bukankah dari awal dirinya tidak yakin akan pertolongan Allah? Bagaimana Allah akan menolong, jika keyakinannya saja belumlah seutuhnya??
Tidak semua orang mampu menyakini akan janji Allah ketika dirinya diberikan kesulitan. Inilah letak ujian yang tidak semua dari kita menyadarinya, dan ini sangat tergantung daripada pemahaman dan keyakinan kita kepada Allah. Tidak semua orang akan mampu melihat tanda tanda pertolongan Allah dengan sama, sangat tergantung dari tebal tipis nya keberadaan “hijab” antara dirinya dengan Allah.
Segera periksa diri sendiri, sebesar apa rasa percaya kepada-NYA? Sudah penuh utuh percaya kah? Sudah berikhtiar dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya kah? Atau masih ada keraguan yang tebal antara diri mu dengan-Nya?
Apakah orang-orang beriman mendapatkan pertolongan Allah seketika? Apakah surga dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa tanpa melalui ujian sebelumnya?
Rasulullah SAW Bersabda:"Jagalah (agama) Allah pasti Allah akan menjagamu. Jagalah (agama) Allah pasti Allah akan selalu menolongmu. Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh manusia berkumpul untuk memberikanmu kebaikan, mereka tidak dapat memberimu kebaikan melainkan yang telah Allah takdirkan untukmu. Dan seandainya mereka semua berkumpul untuk memadharatkan dirimu, mereka tidak akan dapat memadharatkan dirimu melainkan yang telah Allah takdirkan atasmu. Telah diangkat pena-pena takdir dan telah kering lembaran-lembaran takdir". (HR. Tirmidzi)
Mari perbaiki terus tauhid kita, mari terus melatih diri agar selalu berbaik sangka pada-Nya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.