Tak ada seorang pun di dunia ini yang tidak akan pernah diuji. Lalu, mengapa masih saja mengeluh terhadap musibah yang sedang menimpa kita? Padahal kita tahu bukan hanya kita yang mengalami hal itu.
Ketahuilah, hujan yang jernih itu berasal dari awan gelap. Begitu pun diri kita. Kualitas kita sebagai manusia yang mangaku beriman pada-Nya akan meningkat, jika mampu melewati ujian tersebut tanpa ada keluhan.
Tak ada ujian yang terasa nikmat, katanya. Ya, kebanyakan orang pasti akan mengatakan bahwa ujian itu cukup berat untuk dilalui. Tapi, tahukah , jika kita ikhlas melewati ujian tersebut, maka ujian seberat apapun akan terasa ringan?
Lihatlah awan gelap yang terkadang tersambar kerasnya petir. Banyak pula manusia yang mencela keberadaannya. Namun, awan tersebut tetap kokoh. Ia tidak mengeluh dengan takdir yang telah diberikan padanya. Bahkan, ia tetap mengeluarkan air jernih yang sangat bermanfaat bagi orang lain.
Rasulullah SAW Bersabda:"Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa yang ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan (Allah), dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan (Allah)." (HR. Ibnu Majah)
Maka dari itu, dalam keadaan sesulit apapun kita harus mampu bertahan dengan tidak berputus asa. Tetapkan kekuatan pada diri bahwa kita mampu melewatinya dengan selalu mendekat pada-Nya. Dan alangkah lebih baik jika kita juga mampu memposisikan diri kita sebagai orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain. Maka hal itu lebih baik,dan menjadi poin tersendiri di mata Allah SWT.