close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Tuesday, 12 March 2019

Jodoh Lewat Doa








Bertemu dengan jodoh yang sesuai keinginan merupakan impian setiap orang. Namun, tentunya kita tahu bahwa jodoh adalah rahasia Ilahi yang nggak pernah kita ketahui sebelumnya. Sebagian orang mungkin nggak akan kesulitan menemukan calon pendamping hidup. Namun, sebagian yang lain merasa galau dan baper lantaran Tuhan masih belum mempertemukan dengan jodohnya. Jika kamu masih galau karena belum bertemu dengan jodohmu, maka kamu bisa bercermin dan mengambil hikmah dari kisah nyata tentang seorang lelaki buta yang mendapatkan jodoh lewat doa. 
Lelaki buta tersebut bernama Hanbal (nama samaran) yang hidup di negara Yaman, Timur Tengah. Memiliki mata yang buta sejak lahir membuat Hanbal nggak pernah menyenyam pendidikan formal. Meski begitu, orangtuanya selalu memanggil guru ngaji datang ke rumah untuk mengajarkan Hanbal hingga akhirnya ia pun menjadi penghafal Alquran.
Di usianya yang menginjak 25 tahun, Hanbal merasa ia ingin menikah. Ia pun mengutarakan keinginannya itu pada sang ayah. Kemudian, ayahnya berkata “Anakku, siapa yang mau menikah denganmu? Matamu buta dan kamu pun nggak punya pekerjaan. Mungkin kalau ada orang yang simpatik terhadapmu, baru kita bisa menikahkanmu.”
Mendengar jawaban ayahnya, Hanbal pun merasa sedih dan terpukul. Sebagai umat Muslim yang taat, Hanbal memutuskan untuk mengadukan segala keluh kesahnya pada Allah. Ia pun selalu bangun malam untuk melaksanakan salat tahajud dan berdoa kepada Allah. Dalam doanya Hanbal memohon, “Ya Allah, karuniakan aku wanita yang paling cantik di Yaman, yang paling pintar, dan paling kaya.” Doa tersebut selalu ia panjatkan selama 30 hari tanpa putus. 
Selama satu bulan penuh ia memohon doa yang sama, keajaiban itu pun datang. Di malam ke-31, Hanbal bermimpi didatangi oleh seorang pria yang berkata padanya, “Hai anak muda, jodohmu namanya Zahira (nama samaran), ayahnya adalah tokoh masyarakat di kota sebelah bernama Amir Hasyid (nama samaran). Besok datanglah melamarnya.” 
Terbangun dari mimpinya, Hanbal pun kaget dan segera melaksanakan salat Tahajud yang dilanjutkan salat Subuh di masjid bersama ayahnya. Sepulangnya dari masjid, Hanbal bertanya tentang mimpinya ini pada sang ayah.
“Ayah, apakah di sebelah kota ada tokoh masyarakat bernama Amir Hasyid?” tanya Hanbal.
“Ada.”
Hanbal bertanya kembali, “Apakah Amir Hasyid punya anak perempuan bernama Zahira?”
“Iya benar.” jawab ayahnya.
Dengan cepat Hanbal pun mengatakan, “Kalau begitu lamarkan Zahira untukku, ayah.”
Sang ayah pun terkejut mendengarnya. Kemudian ia berkata “Apa kamu sadar dengan apa yang diucapkanmu tadi, Nak? Zahira itu terkenal karena cantiknya, pintarnya, dan kekayaan harta yang ia punya. Semua orang yang datang melamar selalu ia tolak. Dan kamu, nggak sekolah, matanya buta, nggak ada pekerjaan, mau melamar dia?”
“Ayah,” sahut Hanbal, “Semalam aku bermimpi kalau aku harus melamar wanita ini. Aku bahkan sebelumnya nggak tahu kalau di kota sebelah ada wanita bernama Zahira.”
“Baiklah, besok kita akan melamarnya,” jawab si ayah.
Keesokan harinya, Hanbal dan ayahnya pun pergi ke rumah sang tokoh masyarakat, Amir Hasyid, dengan tujuan untuk melamar putrinya. Sesampainya di sana, Amir Hasyid pun menyambut keduanya dan bertanya maksud kedatangan mereka ke rumahnya tersebut.
Ayah Hanbal mengatakan, “Ini anak saya, buta matanya tapi ia hafal Alquran,” sembari memperkenalkan Hanbal pada Amir Hasyid. “Entah kenapa ia meminta saya untuk melamar anak Anda, karena dia mimpi semalam.”
Tanpa pikir panjang, Amir Hasyid menyetujui lamaran Hanbal pada putrinya. Ayah Hanbal pun heran dan bertanya mengapa Amir Hasyid langsung spontan menerima lamaran putranya tersebut.
“Karena saya juga mimpi tadi malam, kalau hari ini akan datang anak menantu saya, namanya Hanbal, dan ciri-cirinya seperti ciri-ciri anak Anda ini. Matanya buta, hafal Alquran, dan berasal dari kota sebelah,” timpal si tokoh masyarakat tersebut. Kemudian ia kembali berkata, “Tapi saya harus tanya dulu kepada anak saya, dia terima atau tidak.” Ayah Hanbal pun mempersilahkan.
Amir Hasyid pun masuk ke kamar putrinya. Amir Hasyid sudah kenal dengan kebiasaan Zahira yang selalu menolak setiap lamaran laki-laki yang datang padanya. Ia pun bertanya pada putrinya tersebut, “Nak, ada seorang laki-laki dari kota sebelah, matanya buta tapi dia hafal Alquran, mau melamarmu.”
Secara spontan, Zahira menjawab “Iya Ayah, nikahkan aku dengan laki-laki tersebut,”
“Tapi kamu belum lihat orangnya,” kata sang ayah keheranan.
Sambil tersenyum, Zahira menjawab, “Karena tadi malam aku bermimpi didatangi pria yang mengatakan, ‘Akan datang jodohmu besok namanya Hanbal dari kota sebelah. Ia buta matanya dan hafal Alquran. Maka terimalah lamarannya karena dia adalah suami terbaik.”
Singkat cerita, Hanbal pun menikah dengan Zahira. Akhirnya, doa yang dipanjatkan Hanbal selama satu bulan lamanya ini berbuah manis. Allah mengabulkan doa Hanbal dengan memberikan jodoh seorang wanita yang paling cantik, paling pintar, dan paling kaya di Yaman berkat keteguhannya berdoa dan memohon kepada Allah.
Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa jodoh akan datang dengan cara yang nggak disangka-sangka. Tetaplah bersabar di jalan Allah maka kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan dengan cara yang luar biasa.