Keshalehan orang tua dapat meninggikan tingkatan anak keturunannya di surga kelak.Yakni apabila tingkatan seorang anak berada jauh di bawah tingkatan orang tuanya. Dan Allah mengangkat tingkatan anak itu adalah berkat keshalehan orang tuanya.
Allah SWT Berfirman :”Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.(QS.Ath-Thu:21)
Ini merupakan seruan atau ajakan kepada setiap orang tua agar agar istiqomah dan memegang teguh agama dalam kehidupan keluarganya. Karena, hal itulah yang akan meninggika tingkatan mereka sendiri dan tingkatan anak keturunannya di surga.
Akan tetapi, benarkah ini berarti peluang bagi para anak untuk bermalas-malasan dan meninggalkan amal shaleh? Ataukah ini juga merupakan kesempatan bagi para anak untuk tidak berbuat baik sedikitpun dan cukup hanya mengandalkan kebaikan atau keshalehan para orang tua mereka?
Ayat tadi mengatakan bahwa mereka adalah anak keturunan yang juga beriman dan masuk surga sebagaimana orang tuanya. Hanya saja karena tingkatan mereka di surga itu jauh lebih rendah dari orang tua mereka, maka Allah meninggikan tingkatan mereka agar dapat berdekatan dengan orang tua mereka.
Dan siapapun yang sengaja melalaikan atau meninggalkan amal shaleh, berarti ia telah berani menantang azab Allah.
Atas dasa itu, para anak hendaknya tidak menggantungkan nasibnya di akhirat kelak kepada keshalehan para orang tuanya, tetapi hendaklah mereka justru mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meninggikan derajat kedua orang tuanya.Betapapun buah semua amal baik yang pernah diperbuatnya niscaya akan kembali lagi kepada dirinya sendiri juga.Dengan begitu, derajat mereka pun akan sama tinggi dengan derajat para orang tuanya berkat amalnya sendiri.
