close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Saturday, 11 January 2020

Jangan Bersedih, Allah Bersama Kita








Suatu ketika Abu Bakar gemetar, wajahnya pucat dengan pahanya sebagai tumpuan Rasulullah SAW. Abu Bakar tak berani bergerak sedikit pun, takut sang nabi terbangun sementara tangannya kesakitan karena disengat kalajengking. Jiwa bergemuruh gemetar ketakutan karena pasukan kafir kurang sejengkal lagi bisa mengepung mereka berdua dan mereka tak lagi bisa keluar. Bila mereka keluar, pastinya mereka akan tertangkap. Meneteslah air mata Abu Bakar.

Pria lembut itu di dera ketakutan. Hingga air matanya menetes ke pipi sang nabi. Nabi pun terbangun dan mengatakan, "Jangan takut wahai sahabatku. Allah bersama kita." Benarlah ucapan sang nabi, pintu gua tertutup sarang laba-laba, hingga pasukan kafir mengira tak ada orang di dalam gua. Kurang setapak saja mereka akan menemukan Rasulullah dan Abu Bakar, tapi Allah melindunginya dengan cara yang tak pernah kita bayangkan, Masya Allah.
Rasulullah pernah dijerat lehernya, dipukul, dikeroyok, disiram kotoran ternak, dicaci maki, dihina, dan diboikot selama 3 tahun. Tapi Rasulullah berpesan, "La Tahzan, Innalaha ma’ana." Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.
Seringkali Allah menolong kita dengan cara yang tak pernah kita duga, tak pernah kita pikirkan, tak pernah kita bayangkan dengan cara yang begitu indah. Hanya saja terlalu sering kita kurang bersabar. Ingatlah pesan Ibnu Qayyim, “Sabar adalah taman kesejukan di antara usaha yang maksimal dan tawakkal yang sepenuhnya."
Kenapa Allah itu memberikan kita cobaan, masalah, kesedihan, sehingga kita diminta bersabar? Mungkin Allah ingin meluruskan perjalanan kita. Mungkin Allah ingin menjadikan kita kuat menanggung beban, dan mungkin karena Allah sudah rindu dengan rintihan hamba-Nya.  
Jika ada seseorang yang melukai dan menyakiti hatimu, bersabarlah, karena Allah sebenarnya menuntunmu lebih kuat untuk bersabar pada masalah selanjutnya. Dia mengajarkanmu untuk mampu bersabar pada masalah yang lebih besar. Sabar adalah gejolak pemaafan terbesar yang mampu membuat penuh wibawa untuk membuat orang lain takluk dan penuh hormat kepadamu.
Bukankah Allah akan menguji di titik terlemah kita? Oleh karenanya, Allah mengkaruniakan pahala tanpa batas kepada mereka yang bersabar, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Q.S. Az Zumar: 10). Saya ulangi dan perjelas, pahala tanpa batas.