close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday, 13 August 2020

Nasihat Pernikahan


Pernikahan adalah suatu perjanjian yang besar, suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki, yang mana dia mengambil seorang wanita dari kedua orangtuanya untuk hiduh, bersamanya dalam sebuah bahtera yang bernama rumah tangga yang dipimpin olehnya.

Istri adalah suatu amanat bagi suami, dan sebaik-baik suami adalah yang paling sayang terhadap istrinya. Karena suami akan menjadi qowwam (pemimpin) bagi wanita hendaknya memiliki fungsi:

Pemimpin (qowwam) ini harus memenuhi 3 fungsi, yaitu:

1.Mengarahkan istrinya.

2.Mengayomi istrinya.

3.Melindungi istrinya.

Suatu penikahan yang merupakan suatu ibadah itu kuat sekali digoda oleh syaitan agar rumah tangganya karam. Oleh karena itu, sangat-sangat penting bagi seorang suami untuk memahami tabiat wanita. Karena wanita itu bukan diciptakan dari baja yang bisa meleleh, bukan pula dari batu yang bisa hancur berkeping-keping jadi kerikil, tetapi wanita diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok, yang jika diubah akan patah, namun jika tidak diubah akan tetap bengkok, oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun tidak menyuruh lelaki untuk mengubahnya.

Namun Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat: “Jagalah wanita-wanita itu..! Pelan-pelan dan berlemah lembutlah pada wanita!”. Sehingga setelah memahami tabiatnya, kemudian memperlakukannya dengan ma’ruf, dengan sebaik-baiknya.

Allah SWT Berfirman:“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allahmenjadikan padanya kebaikan yang banyak,” (QS. An-Nisaa (4):19).

Pada saat seorang suami mendapati hal yang tidak disukainya dari seorang istri, maka harus bersabar, dan berpikir baik-baik tentang firman Allah yang menyatakan, bahwa boleh jadi dalam keburukan istri kita itu terdapat kebaikan-kebaikan lainnya yang banyak.

Jangan sampai keburukan akhlak dari suami menyampaikan sang istri pada satu situasi dimana ia sangat menyesal dan berkata: “Andai aku tak menikah dengannya”.

Padahal suatu pengandaian itu hanya akan membuka pintu syaithan. 

Setelah istri menunaikan kewajiban, penuhilah hak-haknya, karena kalau tidak, dia akan mencari haknya di tempat lain. Istri itu seperti wadah yang akan kekeringan, jika tidak terus diisi air. Karena, jika ia kekeringan, ia akan mencari di tempat lain yang bisa menghapus dahaganya. Ia akan mencari tempat curhat lain selain suami. 

Merupakan nasihat bagi suami, apabila ada masalah dengan istri, maka:

1. Maafkan dia (tidak memberikan sanksi atas kesalahan)

2. Tidak menjelek-jelekkan dengan perkataan;

3. Lupakan dan buka lembaran baru;

4.Seorang wanita menikah untuk mendapatkan kebahagiaan, sakinah, ketenangan, bukan hanya kebutuhan biologis, bukan pula hanya uang.

Hidup ini sangat singkat, jangan sampai di akhirat datang dengan keadaan tulang rusuk yang terjatuh. Wasiat untuk suami dan istri:

“Jadilah manusia terbaik! Dimana manusia yang terbaik adalah yang terbaik kepada istri dan keluarganya..”

Wasiat untuk istri:

“Jadilah wanita yang terbaik! Yang bila dipandang menyenangkan dan bila ditinggalkan menjaga kehormatan dan harta suami. Suami adalah Surga dan Neraka kita..”