Sahabat, sejatinya Para sahabat Rasulullah adalah manusia biasa, sama seperti kita. Mereka pun bisa melakukan perbuatan dosa, melakukan kesalahan dan kekhilafan sebagaimana umat Islam pada umumnya. Sebagian dari mereka juga pernah memiliki prasangka buruk terhadap apa yang dilakukan Rasulullah.
Pernah ada sahabat
Rasulullah yang berprasangka buruk dengan menganggap Rasulullah tidak adil terhadap
kelompoknya. Mereka pun melakukan protes terhadap Rasulullah. Rasulullah pun
menjelaskan dengan bijaksana apa yang sebenarnya terjadi sehingga para sahabat
bisa memahami. Contohnya, ketika perang Hunain terjadi, Rasulullah memberikan
unta untuk Al-Aqra dan Uyainah sebanyak 100 ekor. Namun para sahabat merasa apa
yang diberikan Rasulullah itu tidak adil. Lalu ada Sahabat Rasulullah yang
melayangkan protes kepada Baginda Rasulullah, karena hanya memberi unta kepada Al-Aqra
dan Uyainah saja, sedangkan Ju’ail bin Saraqah tidak mendapatkannya.
Rasulullah lantas
menjelaskan perkara tersebut dengan bijaksana bahwasanya dia melakukan itu
karena menurut Rasulullah, Ju’ail bin Saraqah sudah mantap dan kokoh
keislamannya sehingga tidak perlu diberi harta benda. Sementara Uyainah dan
al-Aqra diberi unta –masing-masing 100 ekor- agar keislaman mereka menjadi
kuat. Karena mereka termasuk al-muallafah qulububum (orang yang dilunakkan
hatinya), sementara Ju’ail bin Saraqah tidak.
Sahabat, ada baiknya kita
menjauhi sifat berprasangka buruk terhadap orang lain. Karena itu hanya akan
membuat hati kita dipenuhi rasa kedengkian. Ada baiknya sebelum berprasangka
buruk, kita memastikan dulu apa yang sebenarnya kita prasangkakan. Jangan
sampai berprasangka buruk menyesatkan kita.