Mempunyai anak yang cerdas adalah idaman setiap orangtua. Karena dengan mempunyai anak cerdas, diharapkan bisa ‘mengubah’ kehidupannya. Demikian juga agar kehidupan orang tuanya kelak lebih baik, dihargai, dan dihormati banyak orang.
Dia pun diharapkan bisa menyelesaikan masalah jauh lebih bijak dan tentu lebih menyenangkan hati.
Berbagai hal dilakukan orangtua agar mempunyai anak cerdas, seperti memasukkan anak dalam banyak kegiatan atau les tambahan, ikut seminar ini itu.
Sebenarnya dalam Islam kecerdasan yang seperti apa yang dimaksud?
Rasulullah Muhammad mendefinisikan kecerdasan dengan menggunakan kata al-kayyis, sebagaimana dalam hadits berikut :“Dari Syaddad Ibn Aus, darr Rasulullah saw. Bersabda : orang yang cerdas (al kayyis) adalah orang yang merendahkan dirinya dan beramal untuk persiapan sesudah mati (H.R. At-Tirmidzi)”.
Kecerdasan dalam Islam bukan hanya memang mewujudkan anak berprestasi menjadi kebutuhan setiap bangsa di masa depan. Anak berprestasi bisa dicapai tidak hanya karena cerdas pikirannya (IQ), namun juga cerdas mengelola emosi (EQ) dan cerdas spiritualnya (SQ).
Untuk itu perhatikan 7 hal ingin anak cerdas menurut Islam:
1. Penuhi gizi anak
Baik saat dalam kandungan apalagi saat anak mulai tumbuh kembang. Perhatikan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral secara seimbang.
2. Pemberian ASI selama 2 tahun.
“Para Ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh…” (QS Al Baqarah 233).
Menurut penelitian anak yang disusui ibu selama 2 tahun, selain kedekatan secara emosional dengan ibunya lebih, anak akan lebih cerdas mendapatkan asupan makanan/minuman alami dari ibunya.
3. Mendidik anak dengan tiga perkara yakni mencintai Nabi, ahli bait dan membaca Al Qur’an.
Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alayhi Wa Salam pernah bersabda, “Didiklah anak-anakmu pada tiga perkara, yakni mencintai Nabimu, mencintai ahli baitnya, dan membaca al-Qur’an” (HR. ath-Thabrani).
4. Ajari anak gemar membaca dan disiplin.
Ayat pertama yang didapat Rasulullah itu tentang membaca, “Bacalah!” (Al Alaq ayat 1-5). Karena selain membaca itu jendela ilmu dan dunia, dengan membaca ayat-ayatNya baik yang tersirat dan tersurat yang ada dialam semesta ini, anak akan diajarkan kecerdasan yang lengkap.
Begitu pula dengan kedisiplinan, anak yang sukses adalah yang disiplin dalam kehidupannya, termasuk dalam disiplin belajar.
5. Awasi permainan game, gadget, televisi atau internet.
Bijaksana orangtua dalam mengarahkan anak-anak dalam mencari hiburan di sela tugasnya belajar. Melarang dan sama sekali tidak membolehkan anak mengikuti perkembangan zaman dalam bermain juga kurang bijak, namun membiarkannya adalah malapetaka.
6.Belajar bersama anak, bukan membiarkan mereka belajar sendiri.
Untuk anak-anak yang masih TK, dan SD, orangtua tetap mengawal anak belajar, bukan hanya menyuruh mereka belajar. Kegiatan kebersamaan ini selain mengecek prestasi anak juga orangtua bisa mengikuti perlembangan materi sekolah anak.
7. Doakan menjadi anak cerdas.
Alloohummam-la’ quluuba aulaadinaa nuuron wa hik-matan wa ahlihim liqobuuli ni’matin wa ashlih-hum wa ashlih bihimul ummah.
Artinya adalah “Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.”