Sahabat, dosa dan kemaksiatan, dua perkara yang paling banyak menggugurkan kebaikan dan memberatkan timbangan keburukan.
Melakukan satu perbuatan dosa atau melanggar larangan Allah Azza wa Jalla ketika sendirian, sudah cukup untuk menggugurkan kebaikan-kebaikan walaupun sebesar gunung.
ada beberapa dosa dan perkara yang sifatnya merusak amal dan nilai ibadah yang lain. Perkara yang pertama, yaitu dosa yang begitu lembut yang letaknya di dalam hati. Perkara tersebut adalah soal ketulusan dan niat beribadah kepada Allah. Jadi, orang yang berniat ibadah, tapi niatan ibadah itu dia lakukan hanya bercita-cita untuk dunia saja.
Segala bentuk ibadah,harusnya diniatkan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT di hari akhir kelak dan untuk urusan akhirat. Bukan justru diniatkan hanya untuk mengejar sekeping kenikmatan dunia. ''Maka, niat yang salah yang bertengger di hati. Ketika ingin mendapatkan dunia, sesungguhnya niat itu bukan hanya merusak ibadah yang dia lakukan, melainka juga merusak pahala ibadah lainnya. Jika niat itu tidak disertai dengan tobat hingga dia meninggal dunia,
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya mereka itu adalah saudara-saudara kamu, dan dari kulit kamu, mereka mengisi sebagian malam sebagaimana kamu mengisi, namun mereka adalah rombongan-rombongan orang yang jika menyendiri, mereka melanggar perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah.. (HR. Ibnu Majah)
Oleh karena itu kewajiban kita untuk bertakwa kepada Allah di mana saja berada, baik ketika sendirian atau ketika bersama banyak orang. Begitulah yang diwasiatkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam haditsnya: