close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Tuesday, 27 April 2021

Pentingnya Menanamkan Rasa Empati Sejak Dini

Membangun rasa empati pada anak penting dilakukan sejak dini, sebab akan menunjang aspek penyesuaian diri dengan lingkungan sosial kelak. Pada dasarnya empati adalah upaya mencoba menempatkan diri di posisi orang lain, berusaha memahami dari sudut pandang orang lain. Dengan anak terbasa berempati, dia diharapkan mampu menjadi individu yang mudah bekerja sama, disukai oleh orang-orang di sekitarnya, dan menjadi teman yang bisa berempati. 

Sejak usia bayi sebenarnya orang tua sudah bisa menanamkan empati kepada buah hati. Pada usia 4 tahun, anak berubah dari membuat gerakan fisik yang menandakan mereka peduli, dan mulai berpikir tentang perasaan orang lain yang terhubung dengan perasaan mereka sendiri. 

Kebanyakan proses tersebut terjadi secara alami, tetapi orang tua juga bisa mengusahakan agar proses itu terjadi secara sadar dan mendorong anak memiliki pengalaman empati yang lebih banyak. 

Penting juga bagi orang tua untuk mengenalkan anak dengan emosinya sendiri, sebagai dasar memahami emosi orang lain. Membangun empati anak sejak dini penting untuk pengembangan dirinya kelak. Anak yang sudah terlatih berempati cenderung menjadi anak yang peka dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. 

Ada tiga cara yang bisa ditempuh orang tua untuk membangun empati anak. Pertama, tunjukkan empati dengan perasaan. Hal yang mendasar dari empati adalah emosi atau perasaan. Cara ini bisa dilakukan dengan melatih perasaannya. "Contohnya, kita sebagai orang tua mengajak anak menghampiri panti asuhan dan memberikan sumbangan, serta memberikan pengertian bahwa aksi tersebut sangat membantu untuk orang lain,”

 Kedua, buat anak sadar akan perasaannya. Agar mereka menjadi peka dan peduli, sebagai orang tua harus memberikan contoh dan membiasakannya, misalnya menanyakan apa yang anak rasakan setelah anak melakukan aktivitas tertentu atau menanyakan bagaimana harinya berlangsung, bagaimana perasaannya saat ini, dan memiarkannya berbagi tentang perasaanya itu. 

Ketiga, berikan apesiasi kepada mereka.  Memberikan apresiasi kepada anak ketika melakukan hal yang baik dan benar akan memberikan semangat dan pengertian lebih bahwa dia dapat melakukan hal yang sama pada orang lain.