close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Tuesday, 22 June 2021

Kemenangan Itu Diraih Dengan Jerih Payah

Terkadang musibah adalah suatu kesedihan, namun terkadang pula ia adalah ketenteraman. Barangsiapa mengimaninya maka ia akan bersabar di atasnya namun barangsiapa mencelanya maka ia akan menjadi malapetaka dalam kehidupan.

Begitu indah sebuah syair yang menuturkan: “Terkadang melalui cobaan, Allah memberikan kenikmatannya betapa pun besarnya cobaan tersebut. Namun terkadang melalui kenikmatan, Allah justru memberikan ujiannya terhadap kaum tertentu..”

Katakanlah, “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami..” (QS. At-Taubah: 51)

Sebuah musibah akan menjadi sahabat bagi orang beriman, namun bagi mereka yang lalai ia akan menjadi malapetaka penghancur segala kelezatan dalam hidupnya. Musibah adalah sebuah peringatan agar kita selalu teringat untuk menengadah ke langit. 

“Setiap kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahku, beliau mengarahkan pandangannya ke langit..” [HR. Abu Dawud)

Langit yang begitu cerah hari ini seakan berkata wahai hamba Allah yang shalih ucapkanlah rasa syukurmu di pagi hari ini, di bulan ini, di tahun ini. Ceraikanlah segala kegundahan dalam hidup mintalah permohonan nan tulus kepadaNya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

Dan surga adalah suatu kesudahan terindah bagi orang-orang beriman, dan seburuk-buruk kesudahan adalah jahannam. Betapa indah gambaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai sifat surga dan neraka seraya bersabda:

“Surga itu ditopang dengan hal-hal yang dibenci oleh nafsu, sementara Neraka itu ditopang dengan hal-hal yang disukai oleh syahwat..” (HR. Muslim)

Kemenangan diraih dengan jerih payah, kalaulah tanpa adanya jerih payah maka tak akan ada prestasi yangg diraih, maka hidup akan hampa ia bagaikan tetesan lilin terbakar meleleh menjadi kaku, atau ia laksana dupa terbakar menghasilkan debu tertiup angin tiada arti. Hidup akan indah saat tercium harum laksana wangi gaharu walau ia tak rupawan namun ia menyimpan aroma nan tersimpan dalam ketenangan.