close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Thursday, 17 November 2022

Hiduplah Seperti Akar

 


Belajarlah dari akar !

Jadilah seperti akar... Yang bekerja dalam sunyi dan diam tanpa suara, tak gaduh melakukan kewajibannya menjadi kontributor utama kehidupan baru sebuah pohon.

Belajarlah dari akar… Yang tetap bekerja walau tak dipandang mata, yang tetap berbuat walau ditengah sepi. Karena ikhlasnya akar adalah sebenar-benarnya pembelajaran.

 Tersebab karena akarlah… Yang ketika pohon yang menjulang tinggi itu tetap gagah dan kokoh berdiri ditempatnya setelah diterpa badai dan angin yang bertiup dengan kencangnya.

Dialah akar… Yang ketika hasil kerjanya sudah mulai tampak dengan hijaunya daun; kuatnya batang dan ranting serta matang ranumnya buah, tidak kemudian menjadikannya sombong jumawa lantas sesumbar mengaku “Itu semua adalah hasil kerja ku!!”

Akar juga memaklumi… Bahwa ia tak mungkin berbuat semuanya sendiri, sehingga ia menerima uluran tangan matahari dan banyak berterima kasih kepada hujan yang menyiramsuburkan tanah dengan curahan airnya.

Berbuatlah seperti akar… Yang kelak tetap semangat bekerja tak hentinya, ketika musim dan cuaca mulai menggugurkan daunnya ; melapukkan batang dan rantingnya serta manusia mulai memetik habis buahnya.

Dan akarpun menyadari… Bahwa ialah juga serupa makhluk lainnya yang tunduk pada kuasa Sang Pencipta yang ketika berkehendak terhadapnya melalui perantara waktu, maka setelah menuntaskan kewajibannya rela kembali keharibaan-Nya. .

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Seandainya salah seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam gua yang tidak ada pintu dan lubangnya, maka amal itu tetap akan bisa keluar (tetap dicatat oleh Allah) menurut keadaannya”. (Muttaffaqun ‘alaih)

“Diantara orang yang mendapat jaminan akan dinaungi di bawah Arsy Allah kelak di hari qiyamah ialah: 

Lelaki yang menyedekahkan sebagian hartanya, lalu ia merahasiakan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tiada mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. 

Dan orang yang berdzikir mengingat Allah di tempat sunyi, lalu kedua air matanya berlinang menangis.”(Muttafaqun ‘alaih).‬