close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Tuesday, 9 January 2024

Keistimewaan Shalat Lail



Pada suatu malam, seorang pencuri telah memasuki rumah Ahmad ibnu Khuzruya. Dengan begitu lihainya, si pencuri menggeledah seluruh barang yang dimiliki oleh Ahmad Ibnu Khuzruya. Tetapi, betapa kecewanya si pencuri karena ia tidak menemukan apa-apa di rumah tersebut. Maka ia pun segera pergi meninggalkan rumah itu, tetapi ketika hendak melangkahkan kakinya keluar pintu rumah, Ahmad Ibnu Khuzruya mengetahuinya dan segera memanggilnya, seraya berkata:

"Hai pemuda! Ambillah air di dalam sumur dengan timba lalu akan kuberikan kepadamu semuanya agar kamu tidak keluar dari rumah ini dengan tangan kosong."

Maka bukan main terkejutnya si pencuri itu, ditambah merasa keheranan dengan perkataan Ahmad Ibnu Khuzruya. Tetapi dengan senang hati, ia pun menuruti perintah Ahmad Ibnu Khuzruya. Dia segera mengambil ai wudhu dan mengerjakan shalat malam. Ketika keesokan harinya, tiba-tiba ada seorang laki-laki datang kepada Ahmad Ibnu Khuzruya dengan membawa uang seratus dinar untuk diberikan kepada beliau. Setelah uang itu berada di tangan Ahmad Khuzruya, beliaupun lalu memberikannya uang itu semauanya kepada si pencuri seraya berkata: "Ambillah uang ini sebagai hadiah daru shalatmu tadi malam."

Setelah mendengar kata-kata Ahmad Khuzruya, hati dan seluruh tubuh pencuri itu menjadi bergetar. Tanpa disadari, air mata pun telah menetes di pipinya. Lalu ia berkata, "Sesungguhnya aku telah menempuh jalan yang salah, tetapi hanya dengan shalat satu kali saja, Allah telah memberi anugerah kepadaku sebanyak ini, sungguh aku orang yang tidak tahu mau."

Setelah peristiwa pagi itu, si pencuri benar-benar ingin bertaubat dari segala apa yang telah diperbuatnya selama ini dan ingin kembali ke jalan yang benar. Bahkan ia pun menolak pemberian uang dari Ahmad Ibnu Khuzruya dan ingin menjadi murid beliau untuk belajar agaman Islam.

Demikianlah, jika Allah sudah berkehendak untuk memuliakan seseorang, maka Dia pun akan memberikan hidayah dan kemudahan kepadanya dalam menjalankan syari'at Nya, seperti yang tersebut dalam cerita tersebut di atas. Jadi benarlah jika Allah itu mempunyai nama al Mu'izz, yang berarti Maha Memulian siapa-siapa yang dikehendaki-Nya.

Demikian balasan ALLAH sWT bagi orang yang suka mengasihi sesamanya yang sedang dalam kesulitan, yang semata-mata untuk mengharapkan keridhaan-Nya.

Dengan demikian maka jelaslah, bahwa Allah itu bersifat Ar Rahman,Maha Pengasih terhadap makhluk-makhluk-Nya, selama hamba itu mau mengasihi sesamanya.