close

Silahkan kunjungi website program-program mulia kami, klik tombol dibawah ini

www.rumahyatimindonesia.org


Telp. 0265-2351868 | WA 0878 8555 4556

Monday, 19 February 2024

Memberi Tanpa Pandang Bulu


 

Sahabat, ada seorang pedagang selimut yang mempunyai kualitas terbaik. Selimut tersebut dibandrol dengan harga bervariasi sesuai dengan ketebalan. Lalu pada suatu hari ada seorang kakek tua renta dengan pakaian lusuhnya. Jika dilihat dari penampilannya, kakek tua tersebut adalah orang tidak berpunya. Walaupun dengan penampilan tersebut, ia tetap memberanikan diri untuk membeli sebuah selimut. Ketika kakek tua tersebut berada di dalam toko, banyak para pengunjung melihatnya dengan sinis dan tentunya penuh rasa tak suka. Namun siapa sangka pemilik toko melayani kakek tua tersebut dengan sopan, memberi perhatian yang sama dengan pembeli lainnya.

Kakek tua meminta selimut dengan harga paling murah karena ia membawa uang yang tidak banyak. Mengetahui hal tersebut, pemilik toko tetap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mulai mencari selimut untuk kakek. Siapa sangka pemilik toko memberikan sebuah selimut dengan kualitas terbaik yang tentu mempunyai harga yang tidaklah murah. Dan memberikan selimut tersebut kepada kakek dengan sejumlah harga yang kakek punya. Lantas kakek tua tadi memberikan ucapan terima kasih yang begitu mendalam kepada pemilik toko.

Ternyata selimut yang dibeli kakek tua tersebut digunakan untuk menyelimuti anak istri dibalik tembok rumahnya. Suatu hari datanglah pengujung ingin membeli selimut yang sama kualitasnya dengan kakek tua. Pengunjung tersebut tampak marah ketika mengetahui harga dari selimut tersebut. Ia membandingkan harga yang diberikan kakek tua kemarin terhadap dirinya. Ia menganggapnya tidak adil. Dengan penuh kesabaran pemilik toko memberikan penjelasan. “Memang benar harga yang saya berikan kepada Anda berbeda dengan kakek tua kemarin. Namun kali ini saya berdagang dengan manusia, sedangkan kemarin saya berdagang dengan Allah,” ucap pemilik toko selimut. Seketika pemuda tadi tertegun dan membayar sesuai harga yang dibayarkan sambil berdoa agar kakak tua tersebut terhindar dari rasa dingin beserta keluarga. Lalu ia juga berucap dan memohon kepada Allah agar keluarganya dijauhkan dari siksaan api neraka. Pesan moral yang diberikan dari kisah tersebut adalah seberapa tinggi jabatanmu tetaplah berbagi kepada sesamamu. Banyak yang membutuhkan bantuan dengan rasa ikhlas tak peduli sebesar apa pun itu bantuanmu. Kelak keikhlasanmu dalam membantu sesama akan bisa memberikan jalan terbaik pada kehidupan di masa depan. Dan selalu ingat jika berbagi kepada sesama tidak akan membuat kita menjadi miskin.

Sahabat, jangan pernah ragu untuk berbagi penuh rasa ikhlas dengan sesama.