Sebagai kaum muslim, kedatangan bulan suci Ramadan merupakan sesuatu yang amat membahagiakan. Pada bulan suci ini, banyak keberkahan yang Allah SWT berikan kepada kaum muslim. Di antaranya, pada bulan Ramadan, pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.
Sesuai dari sabda Rasulullah SAW : “Apabila datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan diikat (dibelenggu)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa menurut istilah adalah menahan diri dari segala yang membatalkannya seperti makan dan minum mulai dari mulai terbit hingga terbenam Matahari. Meski begitu, Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan hati dari sifat-sifat buruk dan anggota badan dari perbuatan maksiat dan dosa.
Di antaranya dapat menguatkan jiwa. Dalam kehidupan tak sedikit manusia yang selalu menuruti apa yang menjadi keinginannya meskipun keinginannya batil dan dapat mengganggu orang lain. Sebab itu, puasa merupakan salah satu perintah untuk memerangi hawa nafsu.
Membunuh hawa nafsu agar tidak memiliki keinginan yang bersifat duniawi. Namun jika manusia kalah berperang dengan hawa nafsu akan menjadi malapetaka besar. Sebab dapat mengalihkan dari penuhanan kepada Allah kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan manusia kepada kesesatan.
Dengan ibadah puasa maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsu menjadi manusia yang kuat. Bahkan akan mendapatkan derajat yang lebih tinggi dari Malaikat dan membuka pintu langit sehingga doa-doanya dikabulkan Allah SWT.
Hikmah kedua yaitu mendidik kaum Muslim memiliki keimanan yang tangguh dan kebahagiaan sejati. Meskipun kebagian itu terkendala dengan banyaknya cobaan kehidupan.
Puasa yang baik akan mempertahankan seseorang berbuat baik meskipun peluang menyimpang itu begitu besar .
Ketiga adalah menyehatkan jasmani. Bukan hanya Rosullah saja yang mengatakan puasa dapat menyehatkan tetapi juga diakui dokter-dokter kesehatan di dunia. pada saat tertentu perut kita harus diistirahatkan dari bekerja. Isi perut pun dibagi menjadi tiga yaitu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk udara.
Karena itu hikmah puasa sangat penting bagi kita dan sudah sepantasnya kita harus menyambut Ramadna tahun ini dan tahun yang akan datang dengan gembira dan perasaan yang ringan meskipun berat. Kegembiaran kita harus kita tunjukan dengna memanfaatkan Ramdan untuk mendidik keluarga serta masyarakat untuk memantapkan diri sehingga bangsa ini mendapat keberkahan dari menghadapi setiap macam persoalan.