Pada suatu hari ada seorang pedagang kerupuk dengan keterbatasan fisiknya. Pedagang kerupuk tersebut memiliki keadaan buta pada matanya. Namun meski begitu ia tetap mencoba menjalani hidup layaknya seperti orang normal lainnya dengan berjualan kerupuk.
Selang beberapa waktu ada seorang pemuda yang hendak membeli kerupuknya. Pemuda tersebut lalu memberikan pertanyaan jika saja dirinya tidak membayar namun meminta kembalian kepada penjual buta tadi.
Lalu ia menanyakan bagaimana tanggapan sang pedagang kerupuk dengan kondisi buta. Seketika penjual kerupuk menjawab dengan nada rendah
“nak, rezeki sudah Allah atur, saya cuma berusaha. Jika memang rezeki tersebut adalah milik saya maka tak akan tertukar. Begitu pun sebaliknya,” kata si penjual kerupuk dengan kondisi buta.
Seketika setelah mendengar jawaban dari penjual kerupuk tadi, anak muda langsung bergetar hatinya. Ia kemudian memberikan uang kepada penjual kerupuk tadi dengan jumlah yang lebih. Pemuda tersebut percaya jika Allah menitipkan rezeki penjual tersebut lewat tangannya.
Dari cerita tersebut kita bisa mendapatkan pesan moral jika rezeki dari Allah tidak akan pernah tertukar alamat. Apa pun itu jika kita percaya akan Allah, maka jalan yang diberikan menjadi lebih mudah. Bahkan dalam segi pekerjaan sekalipun.
Percaya saja jika Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya. Jikapun tidak rejekinya, maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Besar kecil tetap disyukuri.