Pernahkah kita berpikir dan merenung, bagaimana hewan yang berhabitat di alam bebas bisa bertahan hidup? Atau mungkin, bagaimana cara orang gila yang hidup bebas di luar dapat bertahan tanpa adanya tempat tinggal?
Tak perlu pusing mencari jawabannya. Jelas bahwa Allah adalah zat Yang Maha Pemberi Rezeki. Semua makhluk di alam raya ini Allah tanggung rezekinya tanpa memandang keimanan maupun kekafirannya, bahkan tidak peduli apakah dia manusia, jin, hewan, maupun tumbuhan.
Rasulullah saw. mendorong kita dalam sabdanya untuk mencintai Allah karena Dia yang telah menganugerahi makanan dan minuman. “Cintailah Allah karena Dia telah memberi makan kalian dari nikmat-nikmat-Nya! Cintailah aku karena kecintaan (kalian) kepada Allah! Dan, cintailah Ahli Baitku karena kecintaan (kalian) kepadaku!” (HR.At-Tirmidzi)
Jika membahas soal rezeki Allah, cakupannya sangat luas. Karena tidak ada satu pun di dunia ini yang bukan pemberian-Nya.
Dalam keadaan hidup dan mati, semuanya berjalan atas kehendak-Nya. Tidak ada satu pun di dunia ini yang terlepas dari pengaturan-Nya. Andai seseorang berdoa dengan kekhusyukan untuk meminta agar Allah tidak memberinya rezeki, Allah akan tetap memberikannya.
Jangan khawatir ketika kita belum bisa meraih apa yang kita inginkan. Apa yang sudah Allah takdirkan untuk kita, maka akan datang dan kembali kepada kita. Namun, jika Allah tidak memberi kita takdir itu, maka tidak akan pernah kita mendapatkannya. Jangan pula kita berlarut-larut dalam kesedihan atas duka yang menimpa kita, karena sesungguhnya Allah telah menyiapkan rencana besar untuk kita.
Maka, apa pun yang terjadi pada kita saat ini, sudah tercatat di lauhulmahfuz jauh hari sebelum kita lahir ke dunia, termasuk rezeki kita. Jika ada orang resah akan rezeki dan tidak memiliki rasa syukur dalam hidupnya, maka ketahuilah, ialah orang yang jauh dari Sang Pemberi Rezeki.
Rezeki yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Bisa jadi kita sedang susah dalam hal ekonomi, tapi kita sukses dalam hal kesehatan. Bisa jadi kita kurang beruntung dalam pekerjaan, tapi kita sukses dalam hal keharmonisan keluarga. Cara pandang semacam itu penting untuk menyadarkan rasa syukur kita kepada Allah, Sang Pemberi Rezeki.
Orang yang tidak meminta rezeki saja, Allah tetap memberikan rezeki kepadanya. Apalagi terhadap orang-orang yang selalu bersimpuh memohon rezeki kepada-Nya. Janganlah khawatirkan rezekimu, karena Allah sudah menjaminnya untuk semua yang hidup. Tapi khawatirkan amalanmu, karena Allah tidak menjaminmu masuk surga. Iringi doamu dengan usaha. Celakalah manusia yang meminta kepada Tuhan selain Allah, sebab permohonan mereka pasti sia-sia belaka.